Menyambung dari
Postingan blog sebelumnnya. Hari ke 3 pelatihan sangat menyenangkan tentunya. Seperti
biasa saya berangkat 7.30 dari dramaga dan pelatihan dimulai pukul 08.30. sebelum
dimulai sesi materi, peserta pelatihan diajak berkieliling di Areal BIOTROP. Tempat
pertama yang dikunjungi ialah tempat pembuatan kompos dan mesin pencacah limbah
yang ternnyata dimodofikasi sendiri dari mesin bekas mobil, jadi kalo mau
dijalanin tinggal di starter dan ada kuncinnya. Mirip kayak mobil aja, bedannya
ga ada stir kemudi dan awak mobil. Hehe..yaialaaah.
Tempat selanjutnnya
adalah kolam ikan hias dan kolam ikan percobaan. Ikannya lucu-lucu, dan saya
baru pertama kali melihan anak ikan patin itu ternyata mirip banget sama anak
kecebong. Kita kira itu anak si katak, ternyata anak si patin. Selanjutnnya ialah
laboratorium kultur jaringan. Luar biasa, baru pertama kali saya mengunjungi
lab kultur jaringan secara langsung. Hhmm, biasannya hanya dengar atau baca
saja dan sekarang menyaksikan langsung orang-orang bekerja membuat kultur
jaringan, yaah meskipun hanya melalui kaca. Hebat yah manusia, dari sesobek
daun bisa jadi tanaman yang banyak. Seneng deh liatin orang-orang yang kerja di
lab itu, terbesit pengen juga kayak gitu tapi kok kayaknnya harus teliti, jeli
dan tekun yah. Hahaha… semua serba steril dan ekstra sangat hati-hati, kalau
nggak bisa patah tulang semua tuh pohon-pohon kecil dari kultur jaringan yang
mau ditumbuhkan di media dalam botol selai. Hehe.. jenis tanaman yang dibuat
kultur beragam, mulai dari jati, jabon, pisang dan tanaman hias bernilai
ekonomis tinggi. Kapasitas produksinnya 50.000-100.000 bibit per bulan. Waaw!
Materi pelatihan
hari ini yang pertama ialah Teori dan praktek budidaya jamur dengan media
limbah agroindustri. Materi pelatihan diberikan oleh seorang ahli jamur yaitu
bapak Ir. Kasno M.Sc. jenis jamur yang dibudidayakan adalah jamur kuping dan
jamur tiram. Pada prinsipnnya semua jamur dapat dibudidayakan dengan cara yang
sama, hanya saja bibitnnya yang berbeda. Pelatihan dimulai dengan pemberian
materi dalam kelas kuliah selam kurang lebih 1,5 jam dan dilanjutkan dengan
praktek langsung di tempat budidaya jamur tiram di BIOTROP.
Tahap pertama
praktik yaitu dilakukan demo pembuatan Baglogs atau media untuk pertumbuhan jamur
yang dibuat dari bahan baku utamannya yaitu limbah agroindustri berupa jerami
atau serbuk kayu yang sudah di giling.
Bahan bahan yang
diperlukan adalah :
-
tepung jagung/tepung sagu/tepung lainnya (5%),
-
gips (1%),
-
dedak/bekatul (15%),
-
kapur (1%),
-
serbuk gergaji/jerami (100%)
tepung jagung
berguna sebagai sumber energy bagi jamur. Gips diperlukan untuk mengompakkan
baglogs yang dibuat. Dedak atau bekatul juga diperlukan sebagai sumber energy/nutrisi,
jika tidak dapat ditambahkan air cucian beras. Kapur digunakan sebagai bahan
untuk mengatur pH pada baglogs, selain itu juga karena sifat kapur yang panas
dapat menghilangkan/mengurangi kemungkinan kandungan minyak dalam bahan-bahan
karena minyak akan menghambat pertumbuhan jamur dan spora.
Semua bahan
dicampur dan harus merata. Kemudian ditambahkan air hingga kadar air mencapai sekitar
60%. Cara pengecekan kadar air dengan sederhana ialah dengan menggenggamnnya. Jika
tidak menetes namun sudah kompak/tidak hancur maka kadar airnnya sudah sekitar
60%, jika menetes maka lebih dari itu. Setelah dicampur dengan air, campuran
bahan-bahan dikomposkan terlebih dahulu selama 3 hari, ditutup dengan terpal
sederhana. Setelah pengomposan selesai, masukan kedalam plastic (umumnnya PP05)
dipadatkan dan diikat dengan tali rapia. Pasteurisasi baglogs dalam drum yang
telah diberi dandang di dalamnnya (seperti mengukur, pasteurisasi uap). Tutup dengan
plastic tebal (seperti trashbag) dan ikat drum. Panaskan selama 7 jam, air
dalam drum kurang lebih 10cm dan cukup untuk pemanasan selama 7 jam, penutupan
dengan plastic juga dapat mengurangi penguapan keluar.
Dinginkan baglogs
selama 1 hari, kemudian taburkan bibit diatasnnya hingga menutupi permukaan. Sebelum
di tutup dengan karet/tali rapia beri kapas (Seperti member sumbu) lalu di
ikat. Inkubasi selama 40 hari untuk jamur tiram , stelah hifa menyebar ke
seluruh bagian baglogs potong plastic bagian atas agar jamur dapat tumbuh. Jangan
lupa ruangan pembibitan/inkubasi diusahakan aspetis untuk mencegah
kontaminasi/jamur lain yang tidak diharapkan tumbuh. Cara sederhana ialah
dengan uap formalin selama 1 hari 1 malam, dilakukan diawal.
Selama masa inkubasi
dan panen, baglogs harus dirawat agar panen dan kualitas jamur tetap terjaga. Kelembaban
harus lebih dari 70%, kadar air baglogs harus 60-75%, adannya aerasi, CO2
rendah, suhu inkubasi 25-30 C, dan suhu produksi kurang dari 25 C.
Pertumbuhan jamur
dapat terhambat dengan adannya minyak pada media dan adannya zat exstraktif. Untuk
menghilangkan minyak dalam bahan yang akan digunakan sebagai baglogs seperti
serabut sawit makan dapat dilakukan dengan perendaman dengan air kapur 5% agar
minyak keluar, selama 2 minggu.
Jamur tinggi
kandungan protein, serat dan kalium yang baik untuk sumber nutrisi bagi tubuh.
kaium diketahui dapat menormlkan fungsi syaraf dan jantung.
Bibit
jamurdidapat dari spora yang dikultur atau digunakan langsung sebagai bibit. Spora
biasa ditumbuhkan dalam PDA (potato dextrose agar) atau ekstrak ketang yang
dibuat sendiri.
Setelah materi
jamur selesai, materi selanjutnnya yaitu mengenai biogas. Prosesnnya cukup
panjang, tapi intinnya semua bahan organic/yang pernah hidup dapat dijadikan
sebagai sumber biogas. Tidak terkecuali tumpukan sampah pasar di TPA. Diajarkan
pula sedikit tentang rector biogas, meski tak terlalu paham (karena saya susah
ngerti soal yang alat/mesin-mesin gitu) tapi bapaknnya menunjukan mekanisme
pembuatan biogas. Komponen utama biogas adalah metana sekitar 55-70% sisannya
yaitu N, CO2, H2S, H2O. sampah organic dan limbah-limbah agroindustri merupakan
bahan baku potensial untuk diolah menjadi biogas melalui pemanfaatan teknologi anaerobic.
Pada prinsipnnya teknologi anaerobic adalah dekomposisi biomasa secara
mikrobiologis dalam kondisi tanpa oksigen.
Hari keempat
diisi denga kunjungan ke PUSPITEK atau pusat penelitian ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berada di daerah serpong tanggerang, Banten dekat perbatasan
jika melalui daerah parung dari bogor. Kawasan
seluas 660 hektar ini direncanakan terbagi atas tiga area yaitu area
laboratoria, area industri dan area pendidikan tinggi. Terdapat setidaknnya 7
lembaga penalitian dalin dalam kawasan PUSPITEK sendiri, diantarannya adalah
LIPI, BATAN, BPPTN, Sarpedal, RISTEX PUSPITEK, KLH dan lainnya. Ada 35
laboratorium yang beroprasi dalam gedung terpisah mulai dari Polimer, Kimia,
Meteorologi, Fisika, Nuklir, mesin, farmasi dan lainnya. Kawasan sangat hijau
dan luar berisi tanamah koleksi indonseia sekirar 6000 jenis tanaman. Surga nya
peneliti dan tempatnnya ahli-ahli berbagai bidang di Indonesia berkumpul di
kawasan ini. Pengalaman yang luar biasa
dan sempat cengok, dan sedikit bangga karena ternnyata berada di propinsi
banten. hehe
Tujuan utama kunjungan ke PUSPITEK ialah ke
tempat pilot plan pembuatan bioetanol dari TKKS atau tandan kosong kelapa
sawit. Bekerjasama dengan pemerintah korea, LIPI mempunyai sebuah pilot plan
yang dapat digunakan walaupun masih dalam skala riset dan efisiensinnya belum
terlihat, tapi cukup bagus lah untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bangsa ini. Secara garis besar tahapan terbagi menjadi 4 yaitu pre
treatmen untuk memisahkan selulosa dari hemiselulosa dan lignin melalui
hidrolisi asam atau basa, fermentasi dengan yeast, destilasi dan dehidrasi. Kadar
etanol yang dapat dicapai dari pilot plan ini mencapai 98%. Produksinnya masih
rendah hanya 10 liter etanol per hari. Menurut
teori 1 kg selulosa bisa menjadi 500-700kg gula dan 1 kg menghasilkan etanol
sebanyak 510 kg.
Tujuan selanjutnnya adalah ketempat
pembuatan kompos di PUSPITEK. Namun berhubung macet, bapak pemandunnya
menawarkan untuk berjalan kaki dan jaraknnay 2 KM. serentak ibu-ibu di belakang
gw menolak. Hahaahh kocaak!!! Yasaudah akhirnnya setelah makan siang kami
langsung cabut lagi ke bogor. Pengalaman jalan-jalan sama ibu-ibu n bapak-bapak
tuh, rempong. Hihiihii….ga sih, Cuma lucu aja. Pada narsis foto-foto mulu, di
msein, dijalan, dimana aja foto-foto. Oia ibu-ibunnya Gahoool abis. HP’y aja
rata-rata BB dan ada lagi malah yang bawa I-Pad dan Galaxy sekaligus, hmm…,
istri pejabat neh kek’yoo…hehe, tapi menyenangkan sih…rame mereka
tuh..ramah-ramah lagi.
Selesaiiiiiiiii…………..hari ke empat pelatihan
rebes. Seru terus, walaupun cape dan pegel-pegel tapi terbayar oleh pengalaman
dan wawasan baru yang luar biasa. Besok adalah hari terakhir pelatihan di
SEAMEO BIOTROP, dijadwal sih ada pengamatan hasil praktek hari selasa kemarin,
evaluasi, pembuatan laporan dan penutupan. Setelah itu bisaaaaaaaaaa lah
liburaaaaaaaaaaaaaan dulu………..kangen keluarga uy ^___^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar