Liburaaan!!! Yaaah ini masa liburan
semester, sebagian mahasiswa telah pulang ke kampong halaman maisng-masing
untuk berkumpul bersama keluarga sembari mempersiapkan diri menyambut ramadhan
mungkin, sebagian khususnnya mahasiswa yang hendak memasuki tingkat akhir sudah
pergi ke tempat PKL, KKN, KKP atau apalah itu, dan saya sendiri masih tetap
bertahan di bogor. Minggu pertama libur diisi dengan kegiatan di fakultas dan
organisasi, ada Open house, monevin dan kegiatan kekeluargaan di organisasi. Minggu
kedua rencanannya ikut pelatihan, tapi sempat hampir gagal karena pengen
pulang. Biasa, kalau sudah lebih sebulan ga pulang, gimana gitu……….
Hari ini hari kedua saya mengikuti
pelatihan di Seameo Biotrop yang lokasinnya berada di daerah Tajur, bogor. Alhasil
tiap hari harus PP bersama seorang teman menggunakan motor sekitar 1 jam dari
dramaga. Seameo Biotrop merupakan pusat regional asia tenggara untuk Biologi
tropika yang dididirkan pada tanggal 6 februari 1968, lebih tua dari ASEAN.
SEAMEO sendiri merupakan kepanjangan dari South East Asian Minister Of
Education Organization, yaitu sebuah organisasi yang terdiri dari mentri-mentri
pendidikan se-Asian Tenggara yang ditandatangani oleh 7 negara di Asia
Tenggara. Seameo Biotrop memiliki tugas dan mandate untuk membina sumber daya
manusia khususnnya di asia tenggara. Kegiatan yang biasa dilakukan di seameo
biotrop meliputi penelitian, pelathan (salah satunnya yang saya ikuti),
kerjasama dan penyebaran informasi dalam lingkup biologi tropika.
Peserta pelatihan dibatasi, dan hanya
sekitar 20 orang yang terdiri dari berbagai macam kalangan mulai dari pengusaha
perkebunan tebu, sawit, peneliti, akademisi dari berbagai bidang dan nih ada 2
orang mahasiswa peternakan nyempil (saya dan teman saya). Pelatihan dilaksanakan
selama 5 hari. Tema dari pelatihan ini yaitu: “pemanfaatan limbah agro industri
dengan teknologi ramah lingkungan”. Hari pertama ada opening ceremony dan 3
sesi materi (yah mirip kuliah gitu).
Pemateri pertama dari Dr. Tince
Darmiati KLH mengenai Peraturan pemerintah tentang pemanfaatan limbah
agroindustri. Limbah merupakan sisa usaha atau sisa dari kegiatan tertentu. Peraturan
ini muncul untuk mencegah hal-hal yang mungkin timbul karena limbah
dikategorikan menjadi 2 kan ada yang B3 dan Non B3. Nah yang berbahaya itu yang
B3 dan tidak sedikit limbah B3 sekarang ini terlebih makin pesatnnya
pertumbuhan industri. Salah satu cara sederhana untuk menguji apakah limbah
tersebut termasuk limbah B3 atau tidak ialah dengan memberikan 50mg dari bobot
badan tikus, jika tikus mati berarti limbah termasuk termasuk golongan B3.
Walau semembosasnkan apapun masalah
peraturan ini, tapi saya salah satu orang yang lumayan Sadarkum, karena saya
ras memang perlu ada yang namannya peraturan entah suka atau tidak. Banyak perdebatan
pada sesi ini, terlebih jika sudah menyangkut sejauh apa peturan tersebut
ditegakan, kendala pengusaha dalam mematuhi peraturan yang rumit dan birokrasi
yang panjang dan ketegasan dari pemerintah. Nyatannya sempat terlontar dari
pemateri bahwa memang peraturan itu sering kali menyulitkan, yaah mungkin belum
ditemukan solusi yang tepat untuk membuat peraturan yang lebih gampang diadop
oleh masyarakat. Perdebatan makin sengit dalam sesi diskusi karena ada salah
satu partisipan/peserta yang menceritakan pengalaman-pengalamannya terkait
dengan oknum-oknum yang istilahnnya “ngoboy” karena malas berurusan dengan
peraturan yang riweh itu dan ketegasan pemerintah itu belum ada. Harapannya peraturan
bisa lebih merakyat dan tidak menyulitkan, sehingga mengurang julmlah pengusaha
yang memilih untuk jadi koboi tadi dan lari dari tanggung jawabnnya.
Setelah sesi materi 1 berakhir
dilanjut dengan sesi 2 setelah sebelumnnya diselang copy break.
Materi kedua disampaikan oleh bapak
Win Nugroho dar BALITNAK mengenai pemanfaatkan limbah agroindustri untuk pakan
ternak. Pak Win sekolah hingga 6 universitas dia cicipi, waaaw!! Pengalaman beliau
sangat luar biasa, materinnya sangat berbobot dan banyak wawasan ilmu terkinian
yang di share beliau. Selain wawasan yang didapat dari pemateri juga banyak
partisipan yang notabene udah mateng juga share pengalaman dan ilmunnya di
sini. Pak win banyak memberikan informasi tentang pengolahan berbagai limbah
agroindustri menggunakan fermentasi dan karakteristik dari limbah agroindustri.
Sedikit banyak saya memperoleh informasi mengenai bahan-bahan pakan baru,
kandungannya yang ternyata ada karakteristik tertentu yang bisa dimanfaatkan
lebih seperti cangkang/kulit pisang ternnyata dapat dimanfaatkan sebagai sumber
dari Sacharomices Cereviciae, pakan
probiotik, zat-zat berbahaya yang musti diperhatikan dan mengenai beberapa cara
pembuatan pakan dengan mikroba salah satunnya menggunakan Aspergilus Orizae pada bongkol jagung yang dapat meningkatkan
pertumbuhan domba, campuan dedak padi, 50% air, 3% molasses dan bakteri asam
laktat dari jenis lactobacillus juga bagus untuk dibuat pakan. Serta pengetahuan
tentang beberapa jenis enzim yang dapat digunakan untuk mengatasi karakteristik
negative dari bahan pakan seperti anti nutrisi dan logam.
Beberapa hal yang saya anggap menarik
dari materi pak win:
-
Dengan
adannya informasi adannya mikroba tertentu yang mampu menyerap logam tidak
menutup kemungkinan ditemukan jenis mikroba yang juga digunakan untuk menyerap
tar dan nikotin pada rokok. J
-
Pemanfaatan
limbah peternakan seperti limbah dari Biogas dapat dimanfaatkan sebagai pakan
lele (belum diteliti loh ini, ide original dari saya, wangki dan ipul, hahaha)
dan kata pak win ide original itu sangat baik dan bisa di teliti lebih lanjut.
(ada yang berminat??silahkan dicoba) beliau menyarankan untuk mungkin
pemanfaatan limbah biogas selain menjadi pupuk, pakan, juga sebagai media bagi
cacing (sahara abis), dan baik untuk media pertumbuhan tanaman air bernama
dapmit yang bagus untuk pakan soalnnya fotosintesisnnya sangat tinggu dan nilai
gizinnya akan lebih tinggi. Limbah biogas tadi juga tidak menutup kemungkianan
untuk ditingkatkan kembali nilai gizinnya selama proses dengan bakteri tertentu
seperti Azzotobacter Sp (Ipul, Wangki, Een, 2012)..hehe
-
Limbah
tembakau ternnyata dapat dijadikan tinta loh, jadi prospektif dikembangkan
untuk mengurangi impor.
-
Trio
Baranop Aromatika merupakan zat yang terdapat dalam getah pohon kapur barus yang
katannya di Negara orang dimanfaatkan untuk obat penyakit jantung dan mata dan
mereka mengambil sumber tersebut dari Indonesia. Coba dikembangkan, pohonnya ga
perlu ditebang jadi ga merusak hutan cukup di ambil getahnnya seperti karet. Ah
indonesiaaa!!
-
Ada
yang memanfaatkan limbah kulit nanas jadi silase di JJLS (apaan juga lupa nih)
-
Pohon
jelutung??tau ga?? Itu getahnnya merupakan sumber karet edible (bisa dimakan)
indonsia ga produksi tapi diproduksi Negara lain permen karet-karet gitu. Padahal
getah jelutungnnya dari Indonesia. Ah lagi-lagi Indonesia!!!!
Materi ketiga disampaikan setelah
ISHOMA dan ini materi terakhir, Hoaaams Ngantuuk…………
Oia sebelum ke materi ketiga,
ternyata ada kunjungan dari sekertaris Biotrop apa yah lupa. Pokoknnya dari
brunai darusalam, jadilah kita ikut acarannya dulu di gedung apalah itu. Acarannya
kelas internasional lah yah dan beretepatan dengan kunjungan teman-teman dari
korea (teman siapa??) yang juga tamu IPB ke Biotrop. Jadilah itu gedung
dipenuhi oleh 4 jenis muka dan kulit yang berbeda: indon, Brunai, Korea dan
Barat (entah inggris/apa).
Duduk membaur, dan hmm… kaget!! Ahaha….
Pas tuh salah satu anak korea bilang “bangku sebelahnnya kosong mba?” Ngeekkk!!
Cengook dong gw… mase bisa bahasa Indonesia toh, haha.. kayaknnya dia orang
korea yang pernah tinggal lama di sini deh. Wah gawat karena yang disebelah tuh
ngerti bahasa Indonesia jadinnya kita ngomongin mereka pake bahasa jawa deh,
Hahaha.. ngomentarin lebih tepatnnya, abis lucu sih mereka. Bukan ngomongin
juga sih.. yaah bisik-bisik tetangga gitu, biasa wong ndeso grogi bareng
bule-bule boyband ini.
Materi ke tiga disampaikan oleh Ibu Susana
dari Bioteknologi LIPI tentang peningkatan nilai gizi bahan pakan melalui
fermentasi. Beliau menjelaskan proses fermentasi itu apa, agen hayati (non pathogen,
kapang, ragi), dan gambaran umum proses fermentasi pada bahan pakan. Secara lengkap
semua materi terdapat dalam diktat jadi memudahkan untuk dibaca dan dipelajari.
Sebagai contoh keuntungan dari fermentasi dalah menurunkan kandungan serat
kasar pada beberapa bahan yang berserat tinggi. Contonnya kulit buah coklat
difermentasi menggunakan ragi atau Phanerocheus
dapat menurunkan kandungan seratnya.
Kelas tidak sepi, semuannya pada kritis
bapak n ibu-ibunnya. Wong mereka orang-orang hebat. Jadi nyambung tuh apalagi
yang peneliti.
Okeee selesaaai pelatihan di Hari
Pertama J pulang dan tidur. Zzzzzzz………….
Hari kedua:
Pelatihan dimulai pukul 8.30. materi
pertama dari Ibu Trisanti Bioteknologi LIPI mengenai prospek enzim dan limbah
lignoselusose untuk produksi bioetanol. Materi juga terangkum di diktat, cukup
lengkap. Ada hal lain yang lebih menarik dari teori itu sendiri. Terkait dengan
perpaduan program pemerintah dengan hasil-hasil penelitian seperti sumber energy.
Kebanyak dari hasil pnelitian masih dalam skala lab, belum kearah efisiensi dan
kebijakan, itu yang dipertanyakan sebenarnnya. Pasalnnya seperti yang marak
diteliti yaitu lignoselulosa menjadi bioetanol dikhawatirkan akan menimbulkan polemic
jika nanti benar-benar diadop oleh pemerintah yaitu berupa ancaman lingkungan. Ancaman
lingkungan yang dimaksud ialah jika nanti bioteknologi ini benar-benar
diterapkan di Indonesia apakah cukup ketesediaan sumber limbah untuk bahan baku
yaitu lignoselulose?? Takutnnya malah hutan kita lagi yang jadi sasarannya. Pemerintah
harus siap siaga dengan kemungkinan seperti itu yang kadang susah dikendalikan.
Belum lagi jika ternyata produksi bioetanol lebih mahal, maka akan membutuhkan
subsisdi pemerintah. Pemerintah lagi-lagi menjerit dan rakyat memekik. Tapi lambat
atau cepat kita harus memikirkan sumber energy baru, karena minyak bumi semakin
menipis bukan.
Materi kedua oleh pak Koesnandar dari
BPPT mengenai pemanfaatan limbahn untuk bioetanol. Materinnya sangaaat menarik.
Tapi saya sudah ngatuk ini… jadi ga bisa mikir untuk bercerita lagi, disambung
esok okeee…insya allah J
Setelah isoma yaitu praktek Pembuatan
silase dan pengkayaan protein limbah Agroindustri untuk Pakan dari BALITNAK
sampe sore. Dan hari kedua selesai, masih ada 3 hari lagi…….semangat!! terus
mencari ilmu, semoga bisa berkah dan nampol terus. amiin
test
BalasHapus