Celoteh Si Mak'nun

Minggu, 16 Desember 2012

Cantik itu prilaku,,,

Cantik, wanita mana yang tidak ingin cantik?
Cantik, siapa yang tidak suka jika melihat wanita cantik?
Cantik, ciptaan siapa kamu cantik?
Cantik, untuk apa kamu cantik?
Cantik, sudah cantikkah engkau cantik?
Cantik, engkaukah itu cantik?
Kecantikan adalah harta yang sangat berharga bagi kaum wanita. Memandang sesuatu yang cantik akan menimbulkan kebahagiaan dan tentu saja setiap orang senang meihat sesuatu yang cantik tersebut. Kecantikan bagaikan magnet yang dapat menarik banyak benda kearahnya. Sebuah daya tarik luar biasa dari sang pencipta…..
Kecantikan merupakan hal yang dielu-elu kan kaum wanita saat ini. Berusaha sekuat tenaga agar dapat tampil cantik. Sampai ada sebuah tagline yang ngtren saat ini untuk menggambarkan betapa pentingnya cantik bagi kaum wanita.

“Cantik itu perlu pengorbanan, sakit untuk menjadi cantik tidak menjadi soal”
Demi mendapatkan kecantikan yang diinginkan, sesorang rela menjalani operasi, yang tentu saja selain harus berkorban waktu dan materi, juga mempertaruhkan kesehatannya. Fenomena diet sudah banyak disebutkan banyak menimbulkan bahaya kesehatan (diet yang tidak sehat). Mengeluarkan uang berjuta-juta untuk mempercantik diri, penampilan dan gaya. Karena dengan cantik, wanita merasa percaya diri, merasa bahagia, merasa sangat berarti dan berharga. Wanita, baginya kecantikan adalah segalanya….. Mungkin,
Yaa… tidak salah untuk menginginkan kecantikan pada penampilannya, mungkin itu merupakan salah satu naluri wanita untuk senantiasa tampil cantik. Namun, kecantikan tidak hanya dapat diperoleh dengan memoles penampilan fisik semata dan yang perlu dipahami adalah kecantikan tidak dilihat dari fisik saja. Sesorang yang cantik, secara fisik terlihat dari luar, dan mata tidak dapat dibohongi tentunya. Namun, apakah cukup secara fisik seseorang akan menilai wanita? Hanya dengan melihatnya? Tentu saja ya, pada pandangan pertama kesan cantik sudah melekat dan terekam oleh memori. Selanjutnya masuk dalam tahap interaksi yang merupakan tahap pembuktian dan pemuas rasa penasaran akan kecantikan dalam arti yang sebenarnya. Saat memasuki tahap interaksi, kecantikan dinilai tidak lagi berdasarkan kecantikan fisik tapi dari prilaku.
Kombinasi antara kecantikan fisik dan prilaku yang baik adalah kecantikan yang sesungguhnya……..
Cantik dan berbudi baik, siapa yang tidak ingin dekat dengannya…
siapa yang tidak akan bahagia jika dekat dengannya…..
Siapa yang tidak mendambakannya….


Jangan sampai menjadi seseorang wanita yang hanya cantik secara fisik namun tidak memiliki kecantikan yang sebenarnya dan hanya cermin yang mengakui kecantikannya. Seseorang yang cantik secara fisik belum tentu benar-benar cantik dan bisa memanfaatkan kecantikannya dengan baik. Cantik tapi tidak PD, cantik tapi tidak berilmu, cantik tapi tidak bisa menjaga kehormatannya, cantik tapi tidak beretika. Lalu?? Saat kamu bertemu dengan orang cantik tapi dia tidak sopan dan nyablak minta ampun, apakah tetap akan mengaguminnya sebagai orang cantik? Atau kesan prilakunnya yang akan diingat.
Mari menjadi pribadi yang cantik, menjadi wanita yang pandai menjaga diri, hati dan kehormatan.
Setiap wanita itu cantik, tergantung bagaimana kita mensyukurinya, lalu menghiasinya dengan cara kita berprilaku…. (Nuraeni, 2012) 

2 desember 2012