Cantik, wanita mana yang tidak ingin cantik?
Cantik, siapa yang tidak suka jika melihat wanita cantik?
Cantik, ciptaan siapa kamu cantik?
Cantik, untuk apa kamu cantik?
Cantik, sudah cantikkah engkau cantik?
Cantik, engkaukah itu cantik?
Kecantikan
adalah harta yang sangat berharga bagi kaum wanita. Memandang sesuatu
yang cantik akan menimbulkan kebahagiaan dan tentu saja setiap orang
senang meihat sesuatu yang cantik tersebut. Kecantikan bagaikan magnet
yang dapat menarik banyak benda kearahnya. Sebuah daya tarik luar biasa
dari sang pencipta…..
Kecantikan
merupakan hal yang dielu-elu kan kaum wanita saat ini. Berusaha sekuat
tenaga agar dapat tampil cantik. Sampai ada sebuah tagline yang ngtren
saat ini untuk menggambarkan betapa pentingnya cantik bagi kaum wanita.
“Cantik itu perlu pengorbanan, sakit untuk menjadi cantik tidak menjadi soal”
Demi
mendapatkan kecantikan yang diinginkan, sesorang rela menjalani
operasi, yang tentu saja selain harus berkorban waktu dan materi, juga
mempertaruhkan kesehatannya. Fenomena diet sudah banyak disebutkan
banyak menimbulkan bahaya kesehatan (diet yang tidak sehat).
Mengeluarkan uang berjuta-juta untuk mempercantik diri, penampilan dan
gaya. Karena dengan cantik, wanita merasa percaya diri, merasa bahagia,
merasa sangat berarti dan berharga. Wanita, baginya kecantikan adalah
segalanya….. Mungkin,
Yaa…
tidak salah untuk menginginkan kecantikan pada penampilannya, mungkin
itu merupakan salah satu naluri wanita untuk senantiasa tampil cantik.
Namun, kecantikan tidak hanya dapat diperoleh dengan memoles penampilan
fisik semata dan yang perlu dipahami adalah kecantikan tidak dilihat
dari fisik saja. Sesorang yang cantik, secara fisik terlihat dari luar,
dan mata tidak dapat dibohongi tentunya. Namun, apakah cukup secara
fisik seseorang akan menilai wanita? Hanya dengan melihatnya? Tentu saja
ya, pada pandangan pertama kesan cantik sudah melekat dan terekam oleh
memori. Selanjutnya masuk dalam tahap interaksi yang merupakan tahap
pembuktian dan pemuas rasa penasaran akan kecantikan dalam arti yang
sebenarnya. Saat memasuki tahap interaksi, kecantikan dinilai tidak lagi
berdasarkan kecantikan fisik tapi dari prilaku.
Kombinasi antara kecantikan fisik dan prilaku yang baik adalah kecantikan yang sesungguhnya……..
Cantik dan berbudi baik, siapa yang tidak ingin dekat dengannya…
siapa yang tidak akan bahagia jika dekat dengannya…..
Siapa yang tidak mendambakannya….
Jangan
sampai menjadi seseorang wanita yang hanya cantik secara fisik namun
tidak memiliki kecantikan yang sebenarnya dan hanya cermin yang mengakui
kecantikannya. Seseorang yang cantik secara fisik belum tentu
benar-benar cantik dan bisa memanfaatkan kecantikannya dengan baik.
Cantik tapi tidak PD, cantik tapi tidak berilmu, cantik tapi tidak bisa
menjaga kehormatannya, cantik tapi tidak beretika. Lalu?? Saat kamu
bertemu dengan orang cantik tapi dia tidak sopan dan nyablak minta
ampun, apakah tetap akan mengaguminnya sebagai orang cantik? Atau kesan
prilakunnya yang akan diingat.
Mari menjadi pribadi yang cantik, menjadi wanita yang pandai menjaga diri, hati dan kehormatan.
Setiap
wanita itu cantik, tergantung bagaimana kita mensyukurinya, lalu
menghiasinya dengan cara kita berprilaku…. (Nuraeni, 2012)
2 desember 2012