Celoteh Si Mak'nun

Jumat, 20 Juli 2012

Lirih Rindu Ramadhan


Apalah arti rindu, kalau bukan cinta.......
 
Alhamduillah…. Puji syukur atas segala nikmat dan karuniaNya yang senantiasa tercurah dalam setiap tarikan nafas hidup. Dalam setiap hembusan angin yang diciptakanNya. Dalam setiap tetes air yang turun dari langit. Dalam setiap nyawa yang terlahir di bumi. Semua adalah wujud cintaNya.

Hari pertama di bulan ramadhan. Tidak ada kata lain yang ingin di ucapkan selain kata syukur. Dipertemukan kembali dengan bulan suci yang penuh berkah, bulan yang dirindui seorang muslim yang penuh cinta akan RabbNya, bulan yang akan menjadi arena perburuan amal baik bagi kaum muslimin untuk mempersiapkan diri dalam keadaan sebaik mungkin agar kelak dapat bertemu dengan penciptaNya.

Setelah kemarin menunggu keputusan sidang istbat yang merupakan penentuan satu ramadhan akhirnnya diputuskan bahwa satu ramadhan jatuh pada hari sabtu tanggal 21 Juli 2012. Isu atau desas desus sebelumnnya satu ramadhan jatuh pada hari jumat, otomatis persiapan ramadhan pusn dipersiapkan untuk hari jumat (kalau ibu-ibu mungkin mulai mempersiapkan menu sahur), mulai dari agenda ramadhan dan kegiatan lainnya. Sepertinya ia begiru dirindu, hingga tak sabar menunggu hasil siding yang sekaligus menentukan solat traweh atau tidak malam jumat waktu itu. Siap-siap ia, tapi ternyata hasil sidang memutskan satu ramadhan jatuh pada hari sabtu, karena hilalnya masih terlalu rendah dan belum begitu jelas terlihat (kata pakar astrologi).

Ramadhan sering dikiaskan dengan perumpamaan Tamu Agung yang istimewa. Perumpamaan dan keistimewaan itu tidak saja menunjukkan kesakralannya dibandingkan dengan bulan lain. Namun, mengandung suatu pengertian yang lebih nyata pada aspek penting adanya peluang bagi pendidikan manusia secara lahir dan batin untuk meningkatkan kualitas ruhani maupun jasmaninya seseorang dalam masa hidupnya.

Karena itu, Bulan Ramadhan dapat disebut sebagai Syahrut Tarbiyah atau Bulan Pendidikan. Penekanan pada kata Pendidikan ini menjadi penting karena pada bulan ini kita dididik langsung oleh Allah SWT. Pendidikan itu meliputi aktivitas yang sebenarnya bersifat umum seperti makan pada waktunya sehingga kesehatan kita terjaga. Atau kita diajarkan oleh supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah. Jadi, pendidikan itu berhubungan langsung dengan penataan kembali kehidupan kita di segala bidang.

Menata kehidupan sesungguhnya bagian dari proses mawas diri atau introspeksi. Jadi, bulan Ramadhan sesungguhnya bulan terbaik sebagai masa mawas diri yang intensif. Proses mawas diri melibatkan evaluasi diri ke wilayah kedalaman jiwa untuk dinyatakan kembali dalam keseharian sebagai akhlak dan perilaku mulai yang membumi. Tentunya evaluasi ini didasarkan atas pengalaman hidup sebelumnya yaitu pengalaman atas semua peristiwa dan perilaku sebelas bulan sebelumnya sebagai ladang maghfirah yang sudah disemai dan ditanami pohon benih-benih perbuatan. Selain itu, evaluasi juga mencakup taksiran untuk kehidupan di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Pada masa Rasulullah peperangan fisik banyak terjadi pada bulan Ramadhan dan itu semua dimenangkan kaum muslimin. Peperangan fisik di masa Rasulullah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditolak karena situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu. Namun, seperti diungkapkan dalam hadis Nabi seusai Perang Badar, yang paling berat adalah peperangan kita untuk berjihad melawan hawa nafsu sendiri. Karena itu bulan Ramadhan sering disebut sebagai Syahrul Jihad dengan fokus pada pengendalian hawa nafsu diri sendiri (yaitu Wa Nafsi)

Jihad melawan nafsu adalah ungkapan untuk menyucikan dan memurnikan nafsu kita untuk kembali semurni-murninya, yaitu dalam keadaan fitri. Ungkapan ini sebenarnya berasal dari firman Allah dalam QS 91:7-10 dan beberapa ayat lainnya yang berbunyi senada yaitu menyucikan jiwa. Menyucikan Jiwa adalah syarat yang mengiringi proses awal penerimaan wahyu yaitu IQRA (simak QS 96:1-5). Hal ini tentunya erat kaitannya dengan buah dari pendidikan jiwa secara intuitif maupun intelektual murni (atau intelek awal), dengan rasionalitas dan penyingkapan tabir-tabir gelap jiwa kita yang sejatinya “Ummi” dan “Fakir” di hadapan Allah, Rabbul ‘Aalamin (Pencipta, Pemelihara dan Pendidik semua makhlukNya).

Dari kedua pengertian nama bulan Ramadhan sebagai Bulan Pendidikan dan Bulan Jihad Melawan hawa nafsu tersebut, maka terungkaplah kemudian nama bulan Ramadhan sebagai Syahrul Qur’an. Al-Qur’an pertama sekali diturunkan di bulan Ramadhan dan pada bulan ini sebaiknya kita banyak membaca dan mengkaji kandungan Al-Qur’an sehingga kita faham dan mengerti perintah Allah yang terkandung di dalamnya. Karenanya, penamaan Syahrul Tarbiyah dan Syahrul Jihad sebenarnya berhubungan dengan suatu prakondisi sebelum Nabi Muhammad SAW menerima al-Qur’an sebagai Wahyu yang diwahyukan. Dalam konteks ini maka bulan Ramadhan sebagai Syahrul Qur’an sebenarnya merupakan peluang bagi semua Umat Islam yang bersyahadat dengan Nama Muhammad untuk mengkaji dan menggali nilai-nilai spiritual al-Qur’an untuk dinyatakan menjadi akhlak mulia alias akhlak Muhammad alias akhlak Qur’ani.

Selain itu, di ramadhan yang penuh berkah ini jalinan ukhuwah islamiah senantiasa lebih terjaga dengan kegiatan-kegiatan ramadhan yang dijalankan seperti sholat berjamaah dan saling berbagi makanan berbuka kepada tetangga-tetangga terdekat. Hal-hal kecil seperti mengantarkan makanan atau sekeddar berbagi seulas senyum, tidak dipungkiri dapat membawa perubahan besar bagi kehidupan setelahnya. Dan tentu tidak jarang, seorang anak yang pergi merantau jauh ingin merasakan kehangatan keluarga dengan menjalankan ibadah uasa bersama keluarga hingga ia mengorbakan banyak hal hanya untuk mengobati kerinduannya.

Terimakasih telah memberiku kesempatan untuk dapat menjumpai bulan SuciMu Rabb….. 
Semua atas ijinMu....
dan jika ini adalah ramadhan terakhirku, kenangkanlah aku pada dosa-dosaku dan bukakanlah pintu taubat untuk hambaMu yang lemah ini yaa Rabb.

*didukung dari beberapa sumber

Kamis, 19 Juli 2012

Isi Hati, segumpal daging........


*curhat
Saya merindukan seseorang, memikirkannya dan menduga banyak hal tentang apa yang dia lakukan dijauh sana..Astagfirullah...Ini godaan syaitan. Godaan hawa nafsu yang bila dituruti dan didramatisir lagi, bisa jadi novel. Hehe


Saya termasuk orang yang sangat naïf untuk urusan yang satu ini. Saya tak mungkin memberitahu seseorang kalau saya menyayanginnya apalagi menunjukan tingkah yang aneh aneh untuk menarik perhatiannya. Pendirian saya untuk hal yang satu ini memang kuat. Akarnya jelas agama. Cara melakukannya hanya berimprofisasi sebisa saya untuk menjauhi hal-hal yang memang tidak diperbolehkan. Membatasi diri pada yang seharusnnya dalam urusan ini, meski masalah hati memang cukup sulit.  

Mungkin inilah salah satu penyebab kenapa saya seolah-olah adalah orang yang cuek dan tidak peka. Biarlah orang berpikir apa, kadang saya memang berpikir untuk tidak melakukan pembelaan atas apa yang mereka anggap negative pada sikap saya. Mungkin sedikit egois dan tidak bagus. Namun itulah salah satu cara saya untuk tetap bertahan dalam melawan arus hidup yang banyak ranjaunya. Sedikit mengabaikan lingkungan negative, tanpa mengabaikan apa yang harus saya perbaiki. Semoga…

Terserah orang menganggap saya cuek,  menyebalkan, egois,….. maaf, itu hak anda. Silahkan,…saya tak akan marah mendengarnnya. Malah akan berterimakasih karena anggapan tersebut akan membuat saya lebih baik, meski mungkin respon yang kalian harapkan dari saya secara langsung tidak akan memuaskan. Percayalah, saya hanya ingin bahagia dengan cara saya dan jika ingin membantu tolong bantu dengan keikhlasan hati untuk menerima saya apa adannya dan bantu saya untuk mengikis hal jelek dalam diri ini.

Saya memiliki hati, sama seperti manusia lainnya. Saya sering menangis, menyayangi dan bisa mencintai seseorang. Saya sering menangis, tentu..terlabih saya termasuk golongan kaum hawa yang banyak melibatkan perasaan dalam mengatasi masalah keseharian. Mungkin saya cuek, tapi apakah itu artinnya saya bukanlah orang yang penyangang? Apakah seorang penyayang harus dia yang bersikap lemah lembut, perhatian dan sering berkata manis? Yah..mungkin, namun selama perjalanan hidup sampai saat ini, banyak orang yang saya sayangi dan bahkan tak sanggup membayangkan jika harus ada yang pergi salah satunnya, tidak ingin jauh dan ingin membuatnnya bahagia. Meski sampai saat ini saya hanya sanggup menyayangi, tapi belum mampu memberi…memberi kebahagiaan untuk mereka.

Mencintai seseorang, pernah tentu tapi saya tidak berani mengatakan bahwa saya mencintainnya, karena tentu dia pun belum mengatakannya. Saya tidak berani berfikir bahwa saya mencintainnya, saya takut dia mencintai orang lain dan saya tidak berani membayangkan orang yang saya cintai, karena saya takut dia sedang membayangkan orang lain yang dia cintai dan itu bukan saya. Untuk saat ini, mencintai sesorang masih angan-angan. Hingga ada yang memang mencintai saya. Saya tidak siap untuk kecewa, karena tentu pernah merasakannya dan rasannya memang tidak enak. Hmm… sekarang, sekuat tenaga untuk tidak mencintai seseorang, hingga ia datang dan mencintai saya. Tuhan tau yang terbaik untuk saya, biarkan semua berjalan. Dan saya ingin menemukan cinta dengan damai, tidak dengan paksaan atau kenaifan. Ada yang sudah dipersiapkan utnuk saya, kenapa harus menduga-duga terlalu banyak, melelahkan. Berharap dalam dugaan, kecewa jika tidak sesuai harapan pastinya. Percayalah, hati ini kuusahan untuk tetap utuh dan Dia tahu usahaku.. semoga engkau membantuku Rabb, menjaga hati ini sampai Kau pertemukan kami. Amin

Taman Firdausi…di situlah destinasi cinta yang abadi. Pimpinlah cinta itu ke sana kerana cinta itu buta, tak mengenal destinasinya. Iman adalah lentera dalam perjalanan untuk menunjuk jalan, memandu ke arah musafir cinta kita ke Taman Syurga, mendapat tempat di sisi yang Esa, Raja pemilik segala rasa cinta…..amin.

Engkau masih yang terindah


Memutus ikatan emosional kan bukan berarti memutus tali silaturahmi, kita hanya hanya meluruskan kayu yang bengkok, bukan mematahkannya...
ikatan emosional memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, yang jika diarahkan dengan baik akan melahirkan kekuatan kasih sayang yang luhur. Seperti cinta seorang ibu pada anaknnya, seperti cinta hamba kepada Rabb Nya………..
Tujuan akhir perjalanan kita adalah JannahNya. Setiap nyawa ini akan kembali, dan raga yang menemani akan melebur…

Merupakan fitrah manusia untuk saling menyayangi, ingin menggantukan diri dan memiliki eksistensi. Sebagai saudara muslim, sangat damai dunia ini jika bertaburan kasih sayang dimana-mana. Tidak ada kekaucauan, permusuhan dan konflik. Namun seberapa besar sekarang ini yang masih bisa menyayangi saudarannya? 

Ketamakan dunia, sering membuat kita egois. Demi sebuah jabatan, rela sikut sahabatnnya sendiri. Demi kekayaan dunia, menghalalkan segala cara meski harus memakan jatah saudarannya yang kelaparan. Demi wanita, adik kakak bisa menjadi musuh hingga ajalnnya. Naudzubillah.

Rasa sayang itu tetap ada, sejahat apapun seorang ayah, sekorup apapun pejabat. Hatinnya tetap ada. Hati tetap didalam ragannya, meski mungkin terselimuti banyak tabir. Karena dia adalah fitrah bagi manusia. Namun salahkan jika kita menyayangi dia lebih dari seharusnnya……. Sementara Tuhan mengajarkan untuk saling menyayangi, tapi yang tumbuh lebih dari itu. Lebih istimewa, membuatnnya sangat istimewa. Hati tidak akan dusta pada pemiliknya. Sekali ia jatuh, tak ada yang bisa membangkitkannya selain tuannya.

Ikatan emosional sesorang hanya akan menyiksa jika tidak seharusnya. Menyayangi boleh-boleh saja, malah dianjurkan, tapi kalau mencintai, terus pacaran???? Hmmm…. Maaf, kita harus mulai belajar menjaga Amanahnya’. Tidak ada kata terlambat untuk berubah, dan meninggalkan hal-hal semacam itu.

Godaan jaman sekarang bukan hanya dari syetan. Tetapi lingkungan juga. Sesuatu yang dianggap tabu jika dikakukan terus menerus akan dianggap biasa. Padahal ini bukan masalah tabu atau tidak, tapi dosa…

Menjaga hati agar tetap bersih memang tidak mudah. Perlu usaha keras, jika tidak maka akan terus mengajak ke dalam kesesatan dan gawat kalau kita malah terlena. Perlu tekad yang kuat. Jangan terbawa lingkungan. Kesadaran kolektif atau kebudayaan masyarakat yang sudah banyak menyimapng dari ajaran agama menjadi penjara bagi pribadi-pribadi terentu yang memiliki visi yang kuat. Alhasil jika kita gagal untuk sirvive didalamnnya dan menerima kesepakatan rimba, jadilah kita dalah satu yang ikut ke dalam golongan tersebut. Kalah…. Dan Tuhan tidak buta, janjiNya adalah benar. Kita sudah diberi peringatan sebelumnya.

Jadi untuk yang sedang mulai tersemai benih-benih mawar dihatinnya, segera cabut!! Karena dia tidak tumbuh ditempat yang seharusnnya. Hanya akan membuat sakit karena duri-durinnya, dan keindahan warnanya membuatmu lupa. Putus ikatan emosional itu, sebelum terlalu jauh terjalin. Jika memang dia takdirMu, toh ga bakal ketuker. JanjiNya adalah benar. Jangan menodainnya dengan tindakan konyol. Jangan ragu meninggalkan apa yang dilarang olehNya. Karena kita hambaNya, dan sudah seharusnnya patuh pada perintah dan laranganNya. Karena kita milikNya dan akan kembali padaNya. J
Sayangi orang sekeliling kita sebagai saudara se-iman, sisannya biar Tuhan yang selesaikan…

“Wanita yang toyyibaat itu untuk lelaki yang toyyibuun…”
Coretan  tinta ini kutujukan istimewa buat mereka yang mencari kejernihan ridho Ilahi…
Buatmu…
pencari cinta sejati, cinta yang abadi….
Terimalah….





*Engkau masih yang terindah Rabb….


Kamis, 05 Juli 2012

Pelatihan Limbah di SEAMEO BIOTROP # 3 dan 4


Menyambung dari Postingan blog sebelumnnya. Hari ke 3 pelatihan sangat menyenangkan tentunya. Seperti biasa saya berangkat 7.30 dari dramaga dan pelatihan dimulai pukul 08.30. sebelum dimulai sesi materi, peserta pelatihan diajak berkieliling di Areal BIOTROP. Tempat pertama yang dikunjungi ialah tempat pembuatan kompos dan mesin pencacah limbah yang ternnyata dimodofikasi sendiri dari mesin bekas mobil, jadi kalo mau dijalanin tinggal di starter dan ada kuncinnya. Mirip kayak mobil aja, bedannya ga ada stir kemudi dan awak mobil. Hehe..yaialaaah.
Tempat selanjutnnya adalah kolam ikan hias dan kolam ikan percobaan. Ikannya lucu-lucu, dan saya baru pertama kali melihan anak ikan patin itu ternyata mirip banget sama anak kecebong. Kita kira itu anak si katak, ternyata anak si patin. Selanjutnnya ialah laboratorium kultur jaringan. Luar biasa, baru pertama kali saya mengunjungi lab kultur jaringan secara langsung. Hhmm, biasannya hanya dengar atau baca saja dan sekarang menyaksikan langsung orang-orang bekerja membuat kultur jaringan, yaah meskipun hanya melalui kaca. Hebat yah manusia, dari sesobek daun bisa jadi tanaman yang banyak. Seneng deh liatin orang-orang yang kerja di lab itu, terbesit pengen juga kayak gitu tapi kok kayaknnya harus teliti, jeli dan tekun yah. Hahaha… semua serba steril dan ekstra sangat hati-hati, kalau nggak bisa patah tulang semua tuh pohon-pohon kecil dari kultur jaringan yang mau ditumbuhkan di media dalam botol selai. Hehe.. jenis tanaman yang dibuat kultur beragam, mulai dari jati, jabon, pisang dan tanaman hias bernilai ekonomis tinggi. Kapasitas produksinnya 50.000-100.000 bibit per bulan. Waaw!


Materi pelatihan hari ini yang pertama ialah Teori dan praktek budidaya jamur dengan media limbah agroindustri. Materi pelatihan diberikan oleh seorang ahli jamur yaitu bapak Ir. Kasno M.Sc. jenis jamur yang dibudidayakan adalah jamur kuping dan jamur tiram. Pada prinsipnnya semua jamur dapat dibudidayakan dengan cara yang sama, hanya saja bibitnnya yang berbeda. Pelatihan dimulai dengan pemberian materi dalam kelas kuliah selam kurang lebih 1,5 jam dan dilanjutkan dengan praktek langsung di tempat budidaya jamur tiram di BIOTROP.
Tahap pertama praktik yaitu dilakukan demo pembuatan Baglogs atau media untuk pertumbuhan jamur yang dibuat dari bahan baku utamannya yaitu limbah agroindustri berupa jerami atau serbuk kayu yang sudah di giling.
Bahan bahan yang diperlukan adalah :
-          tepung jagung/tepung sagu/tepung lainnya (5%),
-          gips (1%),
-          dedak/bekatul (15%),
-          kapur (1%),
-          serbuk gergaji/jerami (100%)
tepung jagung berguna sebagai sumber energy bagi jamur. Gips diperlukan untuk mengompakkan baglogs yang dibuat. Dedak atau bekatul juga diperlukan sebagai sumber energy/nutrisi, jika tidak dapat ditambahkan air cucian beras. Kapur digunakan sebagai bahan untuk mengatur pH pada baglogs, selain itu juga karena sifat kapur yang panas dapat menghilangkan/mengurangi kemungkinan kandungan minyak dalam bahan-bahan karena minyak akan menghambat pertumbuhan jamur dan spora.
Semua bahan dicampur dan harus merata. Kemudian ditambahkan air hingga kadar air mencapai sekitar 60%. Cara pengecekan kadar air dengan sederhana ialah dengan menggenggamnnya. Jika tidak menetes namun sudah kompak/tidak hancur maka kadar airnnya sudah sekitar 60%, jika menetes maka lebih dari itu. Setelah dicampur dengan air, campuran bahan-bahan dikomposkan terlebih dahulu selama 3 hari, ditutup dengan terpal sederhana. Setelah pengomposan selesai, masukan kedalam plastic (umumnnya PP05) dipadatkan dan diikat dengan tali rapia. Pasteurisasi baglogs dalam drum yang telah diberi dandang di dalamnnya (seperti mengukur, pasteurisasi uap). Tutup dengan plastic tebal (seperti trashbag) dan ikat drum. Panaskan selama 7 jam, air dalam drum kurang lebih 10cm dan cukup untuk pemanasan selama 7 jam, penutupan dengan plastic juga dapat mengurangi penguapan keluar. 

Dinginkan baglogs selama 1 hari, kemudian taburkan bibit diatasnnya hingga menutupi permukaan. Sebelum di tutup dengan karet/tali rapia beri kapas (Seperti member sumbu) lalu di ikat. Inkubasi selama 40 hari untuk jamur tiram , stelah hifa menyebar ke seluruh bagian baglogs potong plastic bagian atas agar jamur dapat tumbuh. Jangan lupa ruangan pembibitan/inkubasi diusahakan aspetis untuk mencegah kontaminasi/jamur lain yang tidak diharapkan tumbuh. Cara sederhana ialah dengan uap formalin selama 1 hari 1 malam, dilakukan diawal. 

Selama masa inkubasi dan panen, baglogs harus dirawat agar panen dan kualitas jamur tetap terjaga. Kelembaban harus lebih dari 70%, kadar air baglogs harus 60-75%, adannya aerasi, CO2 rendah, suhu inkubasi 25-30 C, dan suhu produksi kurang dari 25 C.
Pertumbuhan jamur dapat terhambat dengan adannya minyak pada media dan adannya zat exstraktif. Untuk menghilangkan minyak dalam bahan yang akan digunakan sebagai baglogs seperti serabut sawit makan dapat dilakukan dengan perendaman dengan air kapur 5% agar minyak keluar, selama 2 minggu.
Jamur tinggi kandungan protein, serat dan kalium yang baik untuk sumber nutrisi bagi tubuh. kaium diketahui dapat menormlkan fungsi syaraf dan jantung.
Bibit jamurdidapat dari spora yang dikultur atau digunakan langsung sebagai bibit. Spora biasa ditumbuhkan dalam PDA (potato dextrose agar) atau ekstrak ketang yang dibuat sendiri.
Setelah materi jamur selesai, materi selanjutnnya yaitu mengenai biogas. Prosesnnya cukup panjang, tapi intinnya semua bahan organic/yang pernah hidup dapat dijadikan sebagai sumber biogas. Tidak terkecuali tumpukan sampah pasar di TPA. Diajarkan pula sedikit tentang rector biogas, meski tak terlalu paham (karena saya susah ngerti soal yang alat/mesin-mesin gitu) tapi bapaknnya menunjukan mekanisme pembuatan biogas. Komponen utama biogas adalah metana sekitar 55-70% sisannya yaitu N, CO2, H2S, H2O. sampah organic dan limbah-limbah agroindustri merupakan bahan baku potensial untuk diolah menjadi biogas melalui pemanfaatan teknologi anaerobic. Pada prinsipnnya teknologi anaerobic adalah dekomposisi biomasa secara mikrobiologis dalam kondisi tanpa oksigen.


Hari keempat diisi denga kunjungan ke PUSPITEK atau pusat penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi yang berada di daerah serpong tanggerang, Banten dekat perbatasan jika melalui daerah parung dari bogor. Kawasan seluas 660 hektar ini direncanakan terbagi atas tiga area yaitu area laboratoria, area industri dan area pendidikan tinggi. Terdapat setidaknnya 7 lembaga penalitian dalin dalam kawasan PUSPITEK sendiri, diantarannya adalah LIPI, BATAN, BPPTN, Sarpedal, RISTEX PUSPITEK, KLH dan lainnya. Ada 35 laboratorium yang beroprasi dalam gedung terpisah mulai dari Polimer, Kimia, Meteorologi, Fisika, Nuklir, mesin, farmasi dan lainnya. Kawasan sangat hijau dan luar berisi tanamah koleksi indonseia sekirar 6000 jenis tanaman. Surga nya peneliti dan tempatnnya ahli-ahli berbagai bidang di Indonesia berkumpul di kawasan ini.  Pengalaman yang luar biasa dan sempat cengok, dan sedikit bangga karena ternnyata berada di propinsi banten. hehe
Tujuan utama kunjungan ke PUSPITEK ialah ke tempat pilot plan pembuatan bioetanol dari TKKS atau tandan kosong kelapa sawit. Bekerjasama dengan pemerintah korea, LIPI mempunyai sebuah pilot plan yang dapat digunakan walaupun masih dalam skala riset dan efisiensinnya belum terlihat, tapi cukup bagus lah untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa ini. Secara garis besar tahapan terbagi menjadi 4 yaitu pre treatmen untuk memisahkan selulosa dari hemiselulosa dan lignin melalui hidrolisi asam atau basa, fermentasi dengan yeast, destilasi dan dehidrasi. Kadar etanol yang dapat dicapai dari pilot plan ini mencapai 98%. Produksinnya masih rendah hanya 10 liter etanol per hari.  Menurut teori 1 kg selulosa bisa menjadi 500-700kg gula dan 1 kg menghasilkan etanol sebanyak 510 kg.
Tujuan selanjutnnya adalah ketempat pembuatan kompos di PUSPITEK. Namun berhubung macet, bapak pemandunnya menawarkan untuk berjalan kaki dan jaraknnay 2 KM. serentak ibu-ibu di belakang gw menolak. Hahaahh kocaak!!! Yasaudah akhirnnya setelah makan siang kami langsung cabut lagi ke bogor. Pengalaman jalan-jalan sama ibu-ibu n bapak-bapak tuh, rempong. Hihiihii….ga sih, Cuma lucu aja. Pada narsis foto-foto mulu, di msein, dijalan, dimana aja foto-foto. Oia ibu-ibunnya Gahoool abis. HP’y aja rata-rata BB dan ada lagi malah yang bawa I-Pad dan Galaxy sekaligus, hmm…, istri pejabat neh kek’yoo…hehe, tapi menyenangkan sih…rame mereka tuh..ramah-ramah lagi.
Selesaiiiiiiiii…………..hari ke empat pelatihan rebes. Seru terus, walaupun cape dan pegel-pegel tapi terbayar oleh pengalaman dan wawasan baru yang luar biasa. Besok adalah hari terakhir pelatihan di SEAMEO BIOTROP, dijadwal sih ada pengamatan hasil praktek hari selasa kemarin, evaluasi, pembuatan laporan dan penutupan. Setelah itu bisaaaaaaaaaa lah liburaaaaaaaaaaaaaan dulu………..kangen keluarga uy ^___^
suatu saat ada saatnnya kita menikmati kebahagiaan ini bersama-sama, jangan menunggu untuk bahagiaaaaa dengan alasan apapun,,


Selasa, 03 Juli 2012

Pelatihan Limbah dari Seameo Biotrop #1 & 2




Liburaaan!!! Yaaah ini masa liburan semester, sebagian mahasiswa telah pulang ke kampong halaman maisng-masing untuk berkumpul bersama keluarga sembari mempersiapkan diri menyambut ramadhan mungkin, sebagian khususnnya mahasiswa yang hendak memasuki tingkat akhir sudah pergi ke tempat PKL, KKN, KKP atau apalah itu, dan saya sendiri masih tetap bertahan di bogor. Minggu pertama libur diisi dengan kegiatan di fakultas dan organisasi, ada Open house, monevin dan kegiatan kekeluargaan di organisasi. Minggu kedua rencanannya ikut pelatihan, tapi sempat hampir gagal karena pengen pulang. Biasa, kalau sudah lebih sebulan ga pulang, gimana gitu……….
Hari ini hari kedua saya mengikuti pelatihan di Seameo Biotrop yang lokasinnya berada di daerah Tajur, bogor. Alhasil tiap hari harus PP bersama seorang teman menggunakan motor sekitar 1 jam dari dramaga. Seameo Biotrop merupakan pusat regional asia tenggara untuk Biologi tropika yang dididirkan pada tanggal 6 februari 1968, lebih tua dari ASEAN. SEAMEO sendiri merupakan kepanjangan dari South East Asian Minister Of Education Organization, yaitu sebuah organisasi yang terdiri dari mentri-mentri pendidikan se-Asian Tenggara yang ditandatangani oleh 7 negara di Asia Tenggara. Seameo Biotrop memiliki tugas dan mandate untuk membina sumber daya manusia khususnnya di asia tenggara. Kegiatan yang biasa dilakukan di seameo biotrop meliputi penelitian, pelathan (salah satunnya yang saya ikuti), kerjasama dan penyebaran informasi dalam lingkup biologi tropika.
Peserta pelatihan dibatasi, dan hanya sekitar 20 orang yang terdiri dari berbagai macam kalangan mulai dari pengusaha perkebunan tebu, sawit, peneliti, akademisi dari berbagai bidang dan nih ada 2 orang mahasiswa peternakan nyempil (saya dan teman saya). Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari. Tema dari pelatihan ini yaitu: “pemanfaatan limbah agro industri dengan teknologi ramah lingkungan”. Hari pertama ada opening ceremony dan 3 sesi materi (yah mirip kuliah gitu).
Pemateri pertama dari Dr. Tince Darmiati KLH mengenai Peraturan pemerintah tentang pemanfaatan limbah agroindustri. Limbah merupakan sisa usaha atau sisa dari kegiatan tertentu. Peraturan ini muncul untuk mencegah hal-hal yang mungkin timbul karena limbah dikategorikan menjadi 2 kan ada yang B3 dan Non B3. Nah yang berbahaya itu yang B3 dan tidak sedikit limbah B3 sekarang ini terlebih makin pesatnnya pertumbuhan industri. Salah satu cara sederhana untuk menguji apakah limbah tersebut termasuk limbah B3 atau tidak ialah dengan memberikan 50mg dari bobot badan tikus, jika tikus mati berarti limbah termasuk termasuk golongan B3.
Walau semembosasnkan apapun masalah peraturan ini, tapi saya salah satu orang yang lumayan Sadarkum, karena saya ras memang perlu ada yang namannya peraturan entah suka atau tidak. Banyak perdebatan pada sesi ini, terlebih jika sudah menyangkut sejauh apa peturan tersebut ditegakan, kendala pengusaha dalam mematuhi peraturan yang rumit dan birokrasi yang panjang dan ketegasan dari pemerintah. Nyatannya sempat terlontar dari pemateri bahwa memang peraturan itu sering kali menyulitkan, yaah mungkin belum ditemukan solusi yang tepat untuk membuat peraturan yang lebih gampang diadop oleh masyarakat. Perdebatan makin sengit dalam sesi diskusi karena ada salah satu partisipan/peserta yang menceritakan pengalaman-pengalamannya terkait dengan oknum-oknum yang istilahnnya “ngoboy” karena malas berurusan dengan peraturan yang riweh itu dan ketegasan pemerintah itu belum ada. Harapannya peraturan bisa lebih merakyat dan tidak menyulitkan, sehingga mengurang julmlah pengusaha yang memilih untuk jadi koboi tadi dan lari dari tanggung jawabnnya.
Setelah sesi materi 1 berakhir dilanjut dengan sesi 2 setelah sebelumnnya diselang copy break.
Materi kedua disampaikan oleh bapak Win Nugroho dar BALITNAK mengenai pemanfaatkan limbah agroindustri untuk pakan ternak. Pak Win sekolah hingga 6 universitas dia cicipi, waaaw!! Pengalaman beliau sangat luar biasa, materinnya sangat berbobot dan banyak wawasan ilmu terkinian yang di share beliau. Selain wawasan yang didapat dari pemateri juga banyak partisipan yang notabene udah mateng juga share pengalaman dan ilmunnya di sini. Pak win banyak memberikan informasi tentang pengolahan berbagai limbah agroindustri menggunakan fermentasi dan karakteristik dari limbah agroindustri. Sedikit banyak saya memperoleh informasi mengenai bahan-bahan pakan baru, kandungannya yang ternyata ada karakteristik tertentu yang bisa dimanfaatkan lebih seperti cangkang/kulit pisang ternnyata dapat dimanfaatkan sebagai sumber dari Sacharomices Cereviciae, pakan probiotik, zat-zat berbahaya yang musti diperhatikan dan mengenai beberapa cara pembuatan pakan dengan mikroba salah satunnya menggunakan Aspergilus Orizae pada bongkol jagung yang dapat meningkatkan pertumbuhan domba, campuan dedak padi, 50% air, 3% molasses dan bakteri asam laktat dari jenis lactobacillus juga bagus untuk dibuat pakan. Serta pengetahuan tentang beberapa jenis enzim yang dapat digunakan untuk mengatasi karakteristik negative dari bahan pakan seperti anti nutrisi dan logam.
Beberapa hal yang saya anggap menarik dari materi pak win:
-          Dengan adannya informasi adannya mikroba tertentu yang mampu menyerap logam tidak menutup kemungkinan ditemukan jenis mikroba yang juga digunakan untuk menyerap tar dan nikotin pada rokok. J
-          Pemanfaatan limbah peternakan seperti limbah dari Biogas dapat dimanfaatkan sebagai pakan lele (belum diteliti loh ini, ide original dari saya, wangki dan ipul, hahaha) dan kata pak win ide original itu sangat baik dan bisa di teliti lebih lanjut. (ada yang berminat??silahkan dicoba) beliau menyarankan untuk mungkin pemanfaatan limbah biogas selain menjadi pupuk, pakan, juga sebagai media bagi cacing (sahara abis), dan baik untuk media pertumbuhan tanaman air bernama dapmit yang bagus untuk pakan soalnnya fotosintesisnnya sangat tinggu dan nilai gizinnya akan lebih tinggi. Limbah biogas tadi juga tidak menutup kemungkianan untuk ditingkatkan kembali nilai gizinnya selama proses dengan bakteri tertentu seperti Azzotobacter Sp (Ipul, Wangki, Een, 2012)..hehe
-          Limbah tembakau ternnyata dapat dijadikan tinta loh, jadi prospektif dikembangkan untuk mengurangi impor.
-          Trio Baranop Aromatika merupakan zat yang terdapat dalam getah pohon kapur barus yang katannya di Negara orang dimanfaatkan untuk obat penyakit jantung dan mata dan mereka mengambil sumber tersebut dari Indonesia. Coba dikembangkan, pohonnya ga perlu ditebang jadi ga merusak hutan cukup di ambil getahnnya seperti karet. Ah indonesiaaa!!
-          Ada yang memanfaatkan limbah kulit nanas jadi silase di JJLS (apaan juga lupa nih)
-          Pohon jelutung??tau ga?? Itu getahnnya merupakan sumber karet edible (bisa dimakan) indonsia ga produksi tapi diproduksi Negara lain permen karet-karet gitu. Padahal getah jelutungnnya dari Indonesia. Ah lagi-lagi Indonesia!!!!
Materi ketiga disampaikan setelah ISHOMA dan ini materi terakhir, Hoaaams Ngantuuk…………
Oia sebelum ke materi ketiga, ternyata ada kunjungan dari sekertaris Biotrop apa yah lupa. Pokoknnya dari brunai darusalam, jadilah kita ikut acarannya dulu di gedung apalah itu. Acarannya kelas internasional lah yah dan beretepatan dengan kunjungan teman-teman dari korea (teman siapa??) yang juga tamu IPB ke Biotrop. Jadilah itu gedung dipenuhi oleh 4 jenis muka dan kulit yang berbeda: indon, Brunai, Korea dan Barat (entah inggris/apa).
Duduk membaur, dan hmm… kaget!! Ahaha…. Pas tuh salah satu anak korea bilang “bangku sebelahnnya kosong mba?” Ngeekkk!! Cengook dong gw… mase bisa bahasa Indonesia toh, haha.. kayaknnya dia orang korea yang pernah tinggal lama di sini deh. Wah gawat karena yang disebelah tuh ngerti bahasa Indonesia jadinnya kita ngomongin mereka pake bahasa jawa deh, Hahaha.. ngomentarin lebih tepatnnya, abis lucu sih mereka. Bukan ngomongin juga sih.. yaah bisik-bisik tetangga gitu, biasa wong ndeso grogi bareng bule-bule boyband ini.
Materi ke tiga disampaikan oleh Ibu Susana dari Bioteknologi LIPI tentang peningkatan nilai gizi bahan pakan melalui fermentasi. Beliau menjelaskan proses fermentasi itu apa, agen hayati (non pathogen, kapang, ragi), dan gambaran umum proses fermentasi pada bahan pakan. Secara lengkap semua materi terdapat dalam diktat jadi memudahkan untuk dibaca dan dipelajari. Sebagai contoh keuntungan dari fermentasi dalah menurunkan kandungan serat kasar pada beberapa bahan yang berserat tinggi. Contonnya kulit buah coklat difermentasi menggunakan ragi atau Phanerocheus dapat menurunkan kandungan seratnya.
Kelas tidak sepi, semuannya pada kritis bapak n ibu-ibunnya. Wong mereka orang-orang hebat. Jadi nyambung tuh apalagi yang peneliti.
Okeee selesaaai pelatihan di Hari Pertama J pulang dan tidur. Zzzzzzz………….

Hari kedua:
Pelatihan dimulai pukul 8.30. materi pertama dari Ibu Trisanti Bioteknologi LIPI mengenai prospek enzim dan limbah lignoselusose untuk produksi bioetanol. Materi juga terangkum di diktat, cukup lengkap. Ada hal lain yang lebih menarik dari teori itu sendiri. Terkait dengan perpaduan program pemerintah dengan hasil-hasil penelitian seperti sumber energy. Kebanyak dari hasil pnelitian masih dalam skala lab, belum kearah efisiensi dan kebijakan, itu yang dipertanyakan sebenarnnya. Pasalnnya seperti yang marak diteliti yaitu lignoselulosa menjadi bioetanol dikhawatirkan akan menimbulkan polemic jika nanti benar-benar diadop oleh pemerintah yaitu berupa ancaman lingkungan. Ancaman lingkungan yang dimaksud ialah jika nanti bioteknologi ini benar-benar diterapkan di Indonesia apakah cukup ketesediaan sumber limbah untuk bahan baku yaitu lignoselulose?? Takutnnya malah hutan kita lagi yang jadi sasarannya. Pemerintah harus siap siaga dengan kemungkinan seperti itu yang kadang susah dikendalikan. Belum lagi jika ternyata produksi bioetanol lebih mahal, maka akan membutuhkan subsisdi pemerintah. Pemerintah lagi-lagi menjerit dan rakyat memekik. Tapi lambat atau cepat kita harus memikirkan sumber energy baru, karena minyak bumi semakin menipis bukan.
Materi kedua oleh pak Koesnandar dari BPPT mengenai pemanfaatan limbahn untuk bioetanol. Materinnya sangaaat menarik. Tapi saya sudah ngatuk ini… jadi ga bisa mikir untuk bercerita lagi, disambung esok okeee…insya allah J
Setelah isoma yaitu praktek Pembuatan silase dan pengkayaan protein limbah Agroindustri untuk Pakan dari BALITNAK sampe sore. Dan hari kedua selesai, masih ada 3 hari lagi…….semangat!! terus mencari ilmu, semoga bisa berkah dan nampol terus. amiin