Celoteh Si Mak'nun

Minggu, 16 Desember 2012

Cantik itu prilaku,,,

Cantik, wanita mana yang tidak ingin cantik?
Cantik, siapa yang tidak suka jika melihat wanita cantik?
Cantik, ciptaan siapa kamu cantik?
Cantik, untuk apa kamu cantik?
Cantik, sudah cantikkah engkau cantik?
Cantik, engkaukah itu cantik?
Kecantikan adalah harta yang sangat berharga bagi kaum wanita. Memandang sesuatu yang cantik akan menimbulkan kebahagiaan dan tentu saja setiap orang senang meihat sesuatu yang cantik tersebut. Kecantikan bagaikan magnet yang dapat menarik banyak benda kearahnya. Sebuah daya tarik luar biasa dari sang pencipta…..
Kecantikan merupakan hal yang dielu-elu kan kaum wanita saat ini. Berusaha sekuat tenaga agar dapat tampil cantik. Sampai ada sebuah tagline yang ngtren saat ini untuk menggambarkan betapa pentingnya cantik bagi kaum wanita.

“Cantik itu perlu pengorbanan, sakit untuk menjadi cantik tidak menjadi soal”
Demi mendapatkan kecantikan yang diinginkan, sesorang rela menjalani operasi, yang tentu saja selain harus berkorban waktu dan materi, juga mempertaruhkan kesehatannya. Fenomena diet sudah banyak disebutkan banyak menimbulkan bahaya kesehatan (diet yang tidak sehat). Mengeluarkan uang berjuta-juta untuk mempercantik diri, penampilan dan gaya. Karena dengan cantik, wanita merasa percaya diri, merasa bahagia, merasa sangat berarti dan berharga. Wanita, baginya kecantikan adalah segalanya….. Mungkin,
Yaa… tidak salah untuk menginginkan kecantikan pada penampilannya, mungkin itu merupakan salah satu naluri wanita untuk senantiasa tampil cantik. Namun, kecantikan tidak hanya dapat diperoleh dengan memoles penampilan fisik semata dan yang perlu dipahami adalah kecantikan tidak dilihat dari fisik saja. Sesorang yang cantik, secara fisik terlihat dari luar, dan mata tidak dapat dibohongi tentunya. Namun, apakah cukup secara fisik seseorang akan menilai wanita? Hanya dengan melihatnya? Tentu saja ya, pada pandangan pertama kesan cantik sudah melekat dan terekam oleh memori. Selanjutnya masuk dalam tahap interaksi yang merupakan tahap pembuktian dan pemuas rasa penasaran akan kecantikan dalam arti yang sebenarnya. Saat memasuki tahap interaksi, kecantikan dinilai tidak lagi berdasarkan kecantikan fisik tapi dari prilaku.
Kombinasi antara kecantikan fisik dan prilaku yang baik adalah kecantikan yang sesungguhnya……..
Cantik dan berbudi baik, siapa yang tidak ingin dekat dengannya…
siapa yang tidak akan bahagia jika dekat dengannya…..
Siapa yang tidak mendambakannya….


Jangan sampai menjadi seseorang wanita yang hanya cantik secara fisik namun tidak memiliki kecantikan yang sebenarnya dan hanya cermin yang mengakui kecantikannya. Seseorang yang cantik secara fisik belum tentu benar-benar cantik dan bisa memanfaatkan kecantikannya dengan baik. Cantik tapi tidak PD, cantik tapi tidak berilmu, cantik tapi tidak bisa menjaga kehormatannya, cantik tapi tidak beretika. Lalu?? Saat kamu bertemu dengan orang cantik tapi dia tidak sopan dan nyablak minta ampun, apakah tetap akan mengaguminnya sebagai orang cantik? Atau kesan prilakunnya yang akan diingat.
Mari menjadi pribadi yang cantik, menjadi wanita yang pandai menjaga diri, hati dan kehormatan.
Setiap wanita itu cantik, tergantung bagaimana kita mensyukurinya, lalu menghiasinya dengan cara kita berprilaku…. (Nuraeni, 2012) 

2 desember 2012

Minggu, 14 Oktober 2012

Semangat!!!


Senyap senyap kian menatap
merayap perlahan tapi mantap
Bunga ini dalam genggaman

bersama kawan  dia butuh asupan vitamin bimbingan
Bersama kawan dia butuh catatan air putih dari saran

sejenak dan perlahan semoga bunga ini bisa berikan guna
bukan cuma akan tebarkan bau wangi kian kemari
bersamanya dititipkan salam hangat
buat penggenggam bunga berikutnya
Yang memegangnya bergantian

dalam lindungan sang Kuasa atas ketidak abadian
dalam berarti dalam sebuah pertanggung jawaban

Kemana bunga ini kubawa?
Kepada siapa dia akan kutitipkan?

Dan  mulailah aku merenung renungkan bunga di genggaman
yang jelas,kemanapun kubawa
Kuntum indahnya harus kujaga
Semua berharap ia mekar dan pancarkan rona indah kelopaknya
Ditiap gerak dan pijakan langkah ku kedepan

Semoga menebar hikmah
dan yang pasti
Semua keindahannya pancarkan kalimah
menuju ke titik sunyi titik bertumbuh
bertuliskan “pertanggung jawaban”
Bungaku dalam genggaman

Wahai teman jangan tinggalkan
tanpa kalian bunga ini tiada berarti....


*diadaptasi dr Aswir.....

Melelahkan, tidak hanya lelah secara fisik tapi secara emosional jauh lebih berat. kalian tahu kenapa? karena ada telah kulakukan sebuah kesalahan. kesalahan yang sejak dulu kuhindari, kesalahan yang pernah kulakukan. kesalahan yang baru kusadarai tidak sepenuhnya salah.

"Jangan melibatkan perasaan, karena akan melelahkan."


seperti yang kurasakan sekarang, dan mungkin kalian rasakan sekarang...... salahkan?? ternyata tak sepenuhnya. tak pernah sengaja melibatkan ururusan emosional, tapi ia hadir dengan sendirinya..... menyatukan kita semua, hingga tak rela jika ada yang hendak pergi dari pandangan mata.......

Kita memulainya sebagaimana kertas putih, lalu mencoreti setiap sisinya dengan tinta senyum,puisi,kadang kata kata dan janji terucap hebat,mimpi mimpi,rasa rasa,entah apalagi selanjutnya,membuat matamu berkaca kaca jelas bukan inginku,tapi hanya saja ,aku pun begitu......... suatu hal yang kadang sulit untuk kita jelaskan, tapi kian lekat mengikuti setiap langkah yang terayun dalam kebersamaan ini. membuatku enggan untuk hengkang menjauh. hanya karena tak ingin kehilangan keluarga ini, meski mungkin akan melelahkan. namun apa artinya jika bisa kita jalani bersama.

Dikala masa adalah hal terpenting yang diidam idamkan manusia.
Waktu itu aku yakin akan segera tiba.
Dimana semua penantian menjadi begitu hambar,dan sebagian lainnya menemukan kebahagiaan nya mengulum dibalik tirai..bersama mereka yang benar benar mencarinya,mengusahakannya,dan bukan sekedar menunggunya..

Terimakasih untuk semuanya, terimakasih untuk tetap tinggal......
"tidak ada yang pergi dari hati, tidak ada yang hilang dari kenangan",


Semangat adik-adikku, mohon maaf jika banyak membuat kalian kesal belakangan ini..... semoga dimaafkan ^___^


Kamis, 27 September 2012

Martingales & PPR


Kebersamaan  yang terjalin cukup lama membuat kita semua menjadi seperti keluarga. Selayaknya sebuah keluarga kalian tentunya adalah saudara-saudara terbaik yang pernah saya miliki. Bermain bersama keluarga ini tak pernah bosan apalagi jenuh. Sudah hampir 2 tahun dan sebagian 1 tahun kita bersama, mengenal satu sama lain mulai dari kelebihan sampai kekurangan satu sama lain. Kekurangan dan kelebihan bukan hal yang perlu di ributkan, tapi saling mengerti dan melengkapi membuat kedua hal tersebut sesuatu yang indah. Perbedaan itu indah memang benar adanya, karena manusia itu “Unik”, berbeda satu sama lainnya. Itulah yang membuat kita tak pernah bosan jika bersama-sama baik itu bermain bersama atau rapat… Heheh *Oya?? Yakin?? ^____^
Bertemu dalam organisasi ini tidak hanya sekedar urusan professional sebagai pathner kerja. Kita berada dalam organisasi yang menuntut kekuatan kebersamaan, kekuatan saling menguatkan, kekuatan saling mengingatkan, kekuatan toleransi, kekuatan saling mengayomi, kekuatan untuk menguatkan satu sama lain, kekuatan untuk tau dimana harus bersikap, kekuatan ketegasan dan keramahan yang harus di tepatkan secara tepat. Dan taukah kalian dimana muara dari semua tuntutan kekuatan itu? Semua bermuara menjadi sebuah jalinan. Sebuah jalinan yang mengatasnamakan keluarga, jalinan kasih sayang antar sesama saudara yang saling mengasihi satu sama lain, saling menjaga perasaan dan ego….
Disini kita belajar. Belajar akan banyak arti. Arti penting dari sebuah perjalanan. Bahwa hidup tidak bisa dijalani seorang diri, bahwa memiliki banyak orang baik disamping kalian adalah harta yang tidak bisa ternilai…
Orang-orang datang silih berganti seperti roda yang terus berputar mengantarkan orang-orang baru dan mengantarkan orang sebelumnya ke dermaga fase lain kehidupan. Meski kadang perputaran roda terasa begitu cepat di bagian akhir, saat semua terasa sangat dekat, sangat semua terasa sangat lengkap hingga tiba  waktunya untuk pergi.

Minggu CERIAAAA…!!!    
#Heiiiiiiiiiiii………………….. kita akan bercerita soal kebersamaan kita minggu kemarin bukan? Main bersama orang-orang baru, yeeeee!!!!!! seneng deh banyak orang baru, muka baru dan semangat baru tentunya!!! :D         
 
 Hari minggu 23 september 2012 kemarin kita main bareng loh (yang ga ikut ngiler…hehe). Ga jauh sih Cuma di gladiator aja..Hehe, yuppp olahraga bareng, sarapan bareng dan main game bareng. 
ada yang sedikit beda nih, karena ada beberapa orang baru. Siapa dia??????? Dia adalah anak-anak panitia pemilihan raya yang baru bergabung bersama DPM. Meski tidak semua bisa hadir namun tidak mengurangi keceriaan yang ada. Pastinya….
Yukk kita absen satu-satuuuuu…………. Siapa aja orang-orangnya…
1.     Muhammad asrianto malik “Sang Kuriang”--------dayang sumbinya mana?? Hahaha
2.    Hendrawan “Sang Pemalu”----- asal ga malu-maluin aja ndro, Hehe
3.    Sunaryo “SaNG inspirasi” ------ “superrrrr….. sang game master harusnya mas, hehe”
4.    Nukiii “Sang penyayang”------ ke Ibu’an banget nih adikku ^__^
5.    Fajrin “sang Fektor Arrow”----- apaaan sih artinya?? Kamus..kamuss…??

6.    Tenti “sang suka TiDur”-------------- Zzzzzz…zzzz….zzz…. Ileran tuh.
7.    Rahayu “sAng Penggerak”------ “Siaaaap!!! GrakKKK!!” Hehehe
8.    Ichsan “Sang pemikat Hati wanita”------- “Ciuuuus???”
 9. Siti Nurhanah"Sang... sang.....sang pengkhayal"------Ngayaaaal apaan nah??.. :D

e10.    Haniii “Sang LebaH”-------- “semanis MadU, Wkekeke”
11. Fitri “Sang PeMimpi”-------- Happy Nice Dreeeaaaam Fitri *Loh??

12.  Oneng “Sang PenCerah”----- Alhamdulillah bisa hemat listrik kita, #Eh, silaww men
13. Riadi “sAng Pengelana”----- “berkelana hingga ujung kandang C”, Hehehe
14. PW “sang SuAra Cempreng”------  Merduuu kook!!!
15. Lalaaa “Sang,???”------ hmmm….. punten Lupaaaaaaa sang apa yah?? =,=
16. Idaaaah-------------- Lupa juga =,=
17. Adaaaah------------------- lupa juga +,+, seribu punteeeen yah
18. Saya: Een “Sang NinJa”----------Wkwkwkwk,, “ninja!!!” Twiing!!! *ilang, ga keliatan...hehehe
19. Ria "Sang............. konsisten"---------------Ngarang aja ah, abis kamu ga ikutan!!! yeeyeee:p
 20. Dwi 'Sang pengendali Kuda"

21. Annisa "Sang.....sang.... sang apa nis??" :D
d
2


Jumat, 21 September 2012

Untuk Adikku: Takita





Hello takitaaaaaaaa!! Senang  menemui surat seorang anak yang mau berbagi cerita dan peduli  pada teman-temannya.  Saya mendapatkan surat kamu dari salah seorang teman di kampus. Sebelumnya saya mau bercerita ya, saat saya membaca surat dari kamu saya membayangkan tentang kamu takita. Yang terbayang adalah seorang anak perempuan yang ceria, cerdas dan penuh semangat. 

Rabu, 19 September 2012

Catatan Pojok taman Firdaus


Menyendiri di pojokan taman, dipojok ruangan atau dipojok kamar adalah aktivitas yang mengasyikan buatku. Pojok dimana ruang sebagian adalah milik kita sendiri dan sebagianya tergadai dengan kehidupan social.  Setidaknya kau harus punya ruang pribadimu sendiri, buatku itu tak harus kamar pribadi atau ruang rahasia lainnya seperti milikinya para super hero. yaah,... yang penting bisa merasakan kenyamanan. Damai….

Bau rumpuk dan embun yang beradu ditaman firdaus menjadi tempat pilihan saat tidak ada dosen yang mengisi praktikum. Ditemani bapak pemotong rumput taman dan mesin pemotongnya yang lumayan bisa mengalahkan suara david arculeta, rihanna dan james morison yang keluar dari speaker laptop kecil biruku. Udara pagi masih sangat sejuk, sepi karena sebagian besar mahasiswanya tengah berada di dalam kelas. Disini tak ada kehidupan social yang menuntutku, tapi ada tuntutan besar dari sisi pribadiku… 

Pertarungan batin, yah.. semacam itu mungkin dramatisnya. Sisi pribadiku menanyakan sisi social yang selama ini kujalani.

Kehidupanku di kampus ini sudah mulai memasuki tahap akhir, kehidupan organisasiku sudah berjalan hampir 2 tahun dan kehidupan asmaraku entah sudah dimulai atau belum (tidak ambil pusing, biarkan saja). Saya termasuk orang yang sangat percaya bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap kepribadian, karakter, dan tingkah laku. Lingkungan menjadi sebab akibat bagi semua perubahan yang terjadi (tentu atas izinNya). Setiap hal selalu memiliki dua sisi, positif dan negative. Sampai tiba saatnya masa pengambilan keputusan tiba dan masa transisi harus terjadi lagi..lagi..dan lagi. Karena hidup ini selalu berubah bukan.

Banyak dampak positif yang saya dapatkan berada dalam lingkaran organisasi. Suasana kondusif untuk belajar tentang kepemimpinan, pemahaman terhadap karakter manusia, membantu berpikir dan menilai lebih objektif dan sahabat-sahabat terbaik yang saya miliki pun saya dapatkan dalam lingkaran tersebut. tapi kenapa saya merasa kering……..
Rasanya saya menjadi orang yang lebih angkuh, egois, tidak peka, tidak mampu berkata dan berprilaku lembut, dan  lingkungan ini belum mampu membuat saya menemukan diri yang sebenarnya. Hingga saat ada pertanyaan akan melanjutkan atau tidak, muncul banyak keraguan.

Ingin mencari lingkungn baru, amanah baru, dan perubahan baru…………… banyak kekhawatiran saat saya harus berada dilingkungan yang atmosfernya sama. Saya makin merajalela menjadi orang yang semakin keras dan egois. Saya ingin meninggalkan atmosfer itu, saya ingin memasuki dunia baru yang bisa membuat saya menjadi lebih baik, lebih santun dan lebih menyentuh sisi real kehidupan masyarakat. Kehidupan social, mimpi-mimpi social……….. 

Namun apakah sanggup jika saya meninggalkan lingkungan, system yang sudah 2 tahun saya ikuti? Entahlah…. Semoga allah memilihkan yang terbaik, jika saya harus melanjutkan saya harus dapat memastikan motivasi kenapa melakukannya, tidak karena orang lain, tidak karena nafsu dan saya harus sudah siap dengan segala konsekuensinya.

Jika saya meninggalkan dan memilih amanah lain, semoga amanah ini bisa menjadi ladang amal dan dapat menjadikan saya orang yang lebih baik. 

Saya tidak ingin menjalani sesuatu dengan setengah-setengah lagi, tidak ingin kesalahan yang sama terulang dan kesia-siaan yang akan saya dapatkan.

Sabtu, 08 September 2012

Petani Cerdas, Pemerintah Tanggap, Menuju Swasembada Pangan



”IPB







Potensi sumber daya dan kekayaan alam yang tersedia diwilayah Indonesia merupakan potensi yang sangat memberi harapan positif bagi kejayaan bangsa dan negara jika dikelola dengan optimal dan berdasarkan prinsip-prinsip efisiensi dengan mempertimbangkan masa depan generasi penerus. Indonesia yang terletak didaerah tropis yang mendapat sinar matahari sepanjang tahun dengan luas wilayah sekitar 5, 2 juta km2, memiliki kekayaan alam yang sangat besar dan memberi harapan bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat jika dikelola secara optimal.
Indonesia memiliki lahan yang sesuai dan tersedia untuk pertanian yaitu seluas 30,67 juta hektar; 8,28 juta hektar berpotensi untuk sawah (2,98 lahan basah rawa dan 5,30 lahan basah non-rawa) dan 7,08 juta hektar untuk lahan kering tanaman semusim.(Departemen Pertanian, 2006).       Berdasarkan fakta tersebut, Indonesia sebagai negara agraris sudah seharusnya menjadikan sektor pertanian sebagai landasan dan pilar pembangunan nasional. Pertanian mempunyai arti yang strategis dalam perekonomian nasional, karena menyediakan kebutuhan paling esensial bagi kehidupan yaitu pangan, dan pada saat ini menopang lebih dari 63% masyarakat Indonesia. Pertanian juga menyediakan bahan baku industri, serta membuka kesempatan usaha dibidang industri dan jasa. Keberhasilan pembangunan pertanian akan berdampak langsung dalam ketahanan dan keamanan pangan nasional.(Roedhy dkk,2009).
Terpuruknya perekonomian nasional pada masa krisis tahun 1998 yang dampaknya masih berkepanjangan hingga saat ini, membuktikan rapuhnya Fundamental perekonomian Indonesia yang kurang bersandar pada kelimpahan sumber daya domestik. Pengalaman krisi moneter dan ekonomi tersebut memberikan bukti empiris bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang paling tangguh dalam menghadapi terpaan krisi global. Bahkan hanya sektor pertanianlah satu-satunya sector yang tumbuh positif 0.03 persen (1998) sementara sektor-sektor lain bertumbuh negatif sebesar -13,7 persen (1998) akibat terjadinya krisi global.    
Berbagai hasil penelitian, menyimpulkan bahwa yang paling besar kontribusinya dalam penurunan jumlah penduduk miskin adalah pertumbuhan sektor pertanian. Kontribusi sektor pertanian dalam menurunkan jumlah penduduk miskin mencapai 66%, dengan rincian 74% di perdesaan dan 55% di perkotaan. Sektor industri memang memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia . Namun, sektor industri sendiri kenyataannya sangat sensitif. Saat kondisi kondusif bagi aktifitas ekonomi, produktifitasnya akan meningkat, tenaga kerja terserap lebih banyak sehingga mampu menumbuhkan laju perekonomian dan menekan angka kemiskinan. Sebaliknya ketika kondisi tidak kondusif bagi aktifitas ekonomi, banyak tenaga kerja yang di PHK, produktifitasnya menurun, laju ekonomi pun ikut turun, akibatnya adalah peningkatan angka kemiskinan. Saat kondisi ini terjadi dimana sektor industri melemah, sektor petanian mampu menjadi penyerap tenaga kerja terbesar. Kemungkinan yang bisa terjadi jika sektor pertanian dikesampingkan adalah tingginya angka penganguran dan perekonomian negara melemah.
Sasaran utama pembangunan jangka panjang negara ini adalah pencapaian struktur ekonomi yang seimbang, yaitu terdapatnya kemampuan dan kekuatan industri yang maju yang didukung oleh kemampuan dan kekuatan pertanian yang tangguh. Kondonasis et.al. (1991) menjelaskan bahwa pembangunan pada sektor pertanian merupakan batu loncatan penuju pembangunan pada sector industry. Keberhasilan pembangunan industri negara Jepang dan Taiwan merupakan lanjutan keberhasilan pembangunan disektor pertanian. Fakta sejarah pada pembangunan mengindikasikan bahwa industrialisasi Inggris pada abad ke 18 dan ke 19 dapat terjadi setelah perbaikan secara signifikan dalam produktifitas pada sector pertanian. Pertumbuhan Amerika dipacu oleh kemampuan pertaniannya yang sangat besar ( Lynn , 2003). Belajar dari pengalaman masa lalu dan kondisi yang akan dihadapi saat ini, sudah selayaknya sektor pertanian menjadi sektor unggulan dalam menyusun strategi pembangunan nasional. Kita sangat senang dengan pilihan pemerintah untuk memberikan perhatian pada sektor pertanian, karena memang itulah kekuatan negeri ini, tidak mungkin pertanian kita akan maju tanpa adanya keterpihakan dari pemerintah. bangsa ini akrab dan mengenal betul pertanian. Sektor pertanian haruslah diposisikan sebagai sektor andalan perekonomian nasional. Hal ini sejalan dengan prioritas pembangunan ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu, dimana salah satunya adalah Revitalisasi Pertanian dan Perdesaan.
Kita tahu bahwa Indonsia juga pernah menjadi negara yang berswasembada, hingga mendapat julukan “Macan Asia”. Selama periode 2004-2008 pertumbuhan produksi tanaman pangan secara konsisten mengalami peningkatan yang signifikan. Produksi padi meningkat rata-rata 2,78% per tahun (dari 54,09 juta ton GKG tahun 2004 menjadi 60,28 juta ton GKG tahun 2008 (ARAM III), bahkan bila dibanding produksi tahun 2007, produksi padi tahun 2008 meningkat 3,12 juta ton (5,46%). Pencapaian angka produksi padi tersebut merupakan angka tertinggi yang pernah dicapai selama ini, sehingga tahun 2008 Indonesia kembali dapat mencapai swasembada beras, bahkan terdapat surplus padi untuk ekspor sebesar 3 juta ton. Keberhasilan tersebut telah diakui masyarakat international, sebagaimana terlihat pada Pertemuan Puncak tentang Ketahanan Pangan di Berlin bulan Januari 2009. Beberapa negara menaruh minat untuk mendalami strategi yang ditempuh Indonesia dalam mewujudkan ketahan pangan. (Abdul Munif, 2009).
Swasembada (self suffiency), bisa diartikan memenuhi seluruh kebutuhan dari produksi sendiri. Itu artinya, swasembada terkait erat dengan keseimbangan antara pasokan dan permintaan. Demi mencapai swasembada pemerintah perlu kembali mempertegas keterpihakannya kepada petani dan produk-produk pangan domestik, baik dalam kebijakan pangan nasional maupun dalam kesepakatan perdagangan bebas. Tanpa keterpihakan tersebut, sangat sulit untuk mewujudkan kembali swasembada pangan Indonesia . Produk pangan dalam negeri menjadi tidak m endapat tempat dinegeri sendiri. Posisi petani tetap sulit terangkat; sekedar tukang tanam berpenghasilan rendah, kondisi ini tentu sulit membaw kita ke level swasembada yang sesungguhnya.       
Petani sebagai aktor utama peningkatan produksi pangan perlu mendapatkan perhatian kerena mereka memilki andil besar dalam keberhasilan pengelolaan tanaman. Walaupun bibit yang digunakan merupakan varientas unggul, tapi jika petani tidak mampu mengelola benih itu dengan baik, maka hasilnya pun tidak akan maksimal. Untuk menghasilkan produk yang prima, petani mesti memiliki pengetahuan mengenai tata kelola tanam. Namun pada kenyataannya, pengetahuan yang dimiliki petani kurang memadai, sehingga produksi pertanian menurun. Kurangnya pemahaman petani dalam dalam penggunaan zat kimia pada pupuk dan pestisida misalnya, menjadi salah satu kendala produktifitas lahan.penggunaan zat-zat kimia yang berlebihan akan membuat tingkat kesuburan tanah menjadi berkurang dimasa-masa selanjutnya.
Dalam cakupan yang lebih luas, masalah yang dihadapi oleh petani, bukan hanya berkisar diseputar upaya peningkatan produksi dan produktivitas. Dewasa ini, para petani dipedesaan dihadapkan pula dengan problematika pasar, distribusi, konsumsi, sarana produksi, infrastruktur, kewiraswastaan, kewirausahaan, pemodalan, asuransi, daya beli, dan lain sebagainya yang tujuannya menuju kearah kesejahteraan kehidupannya.           
Membangun petani, bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah melalui Departemen Pertanian saja. Membangun petani adalah tugas semua pihak yang memiliki kaitan dan hubungan dengan nasib dan kehidupan petani. Seperti kementrian UKM dan koperasi, mendapat kewajiban untuk melakukan pencerdasan kepada petani melalui kiat-kiat dagang dan berusaha, memberikan nasehat dalam mengelola usaha tani, dan penyebaran informasi pertanian. termasuk penerapan koperasi dalam kehidupan kaum tani. Departemen Lingkungan Hidup juga berperan sangat penting terkait dengan tata cara berbudidaya yang ramah lingkungan dan menjaga kelestarian alam. Badan Pertahanan dan Keamanan juga sangat penting peranannya, khususnya dalam mengantisipasi alih fungsi lahan yang hingga kini tampak semakin tidak terkendali. Desakan dan tekanan untuk mengalih fungsikan lahan produksi pertanian ke non-pertanian karena kebutuhan penduduk akan perumahan dan pemukiman, mau tidak mau menuntut kepada kita untuk kembali mempertimbangkannya. Sedangkan Deptan sendiri yang didalamnya ada badan ketahanan pangan , badan SDM, badan penelitian dan pengembangan, dimana badan tersebut memilki kewajiban untuk meningkatkan kemampuan dan kewenangan petani dalam kehidupannya.    
Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan bangsa dikarenakan petani mampu mengupayakan ketahanan, keamanan dan mutu pangan dan hasil produksinya.
Pemerintah sebagai pembuat peraturan dan kebijakan memiliki peran yang sangat vital bagi pembangunan pertanian bangsa. Setiap keputusan dan kebijakan yang ditantukan berdampak langsung pada pertanian Indonseia salah satunya. Salah satu yang cukup membuat petani bahagia ialah pernyataan menteri pertanian Indonseia dipenghujung tahun 2009 lalu mengingat kekhawtiran petani terkait masalah konversi lahan yang sedang gencar terjadi hingga membuat lahan pertanian semakin sempit. Menurut Suswono, Salah satu langkah pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan adalah memperluas lahan pertanian. Pemerintah akan menjamin tambahan lahan-lahan baru untuk kepentingan pertanian, dimana pembukaan lahan baru bukan dengan cara membuka kawasan hutan, melainkan melakukan konversi lahan-lahan tidur di seluruh wilayah Indonesia menjadi lahan produktif. Departemen Pertanian mencatat, lahan tidur di Indonesia mencapai lebih dari 7,13 juta hektar. Dari total 7, 13 juta hektar lahan tidur, Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan menyiapkan seluas dua juta hektar lahan tidur untuk kepentingan pertanian. Suswono juga meyakinkan bahwa Pemerintah akan sepenuhnya memanfaatkan tanah tersebut sebagai bagian dari program ketahanan pangan Indonesia . Kita semua berharap pemanfaatan lahan tidur bisa membuat kegiatan pertanian maupun peternakan mewujudkan swasembada pangan semakin optimal. Selain perluasan lahan, pemerintah akan merehabilitasi infrastruktur irigasi untuk kepentingan menjaga ketahanan pangan. Rencananya tahun ini, secara bertahap pemerintah merehabilitasi 1,5 juta hektar lahan irigasi di 16 provinsi penyangga pangan nasional.(kompas, 2009).
Fanatisme petani dan penggunaan pupuk juga merupakan persolan klasik. Kekurangan pasokan pupuk merupakan beberapa persoalan yang melilit petani. Setiap musim tanam kelangkaan pupuk pasti terjadi. Tata niaga dan distribusi pupuk belum memihak pada petani. Upaya menciptakan ketahanan pangan bukannya tanpa rencana. Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengingatkan pemerintah soal ancaman kelangkaan pupuk tahun depan yang dapat berimbas pada produksi pangan nasional. Selain karena minimnya anggaran subsidi pupuk, sejumlah pabrik pupuk juga belum memperoleh kontrak perpanjangan pasokan pupuk. DPR meminta Pemerintah Daerah membantu pengadaan pupuk melalui APBD. Pemerintah Daerah diminta untuk memberikan subsidi pupuk bagi wilayahnya. Pasalnya, anggaran subsidi pupuk nasional telah dipangkas sebanyak Rp 6,3 triliun, dari anggaran semula Rp 17,5 triliun menjadi Rp 11,3 triliun. Padahal, dengan anggaran Rp 17,5 triliun pun kebutuhan pupuk murah bagi petani belum juga terpenuhi.(kompas, 2009).
Berdasarkan berbagai kendala dan permasalahan bangsa Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui sistem pertanian industrial, maka kita harus konsisten mengacu pada visi Indonesia 2030 yaitu: “Negara maju yang unggul dalam pengelolaan sumber daya alam.” Dengan demikian kondisi pertanian pada tahun 2030 harus dapat menopang situasi negara maju yang berbasis kekayaan alam yaitu swasembada pangan dalam situasi petani yang sejahtera. Dengan dua kata kunci tersebut, visi pertanian adalah: “ Pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumber daya alam dan genetikc secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global.”

Daftar Pustaka:          
Lynn, Stuart R. 2003. Economic Development: theory and practice for a divided world. Prentice Hall. New Jersey.Rangkuti, Parlaungan adil. 2007. Membangun Kesadaran Bela Negara. Bogor: IPB Press.Tim Pengajar PIP. 2006. Kumpulan Makalah Pengantar Ke Ilmu Ilmu-ilmu Pertanian. Bogor: IPB Press.      

Referensi:

Handoko 2009, Keadaan Iklim Indonesia. Kumpulan Artikel Pengantar ke Ilmu-ilmu Pertanian. Bogor:IPB Press"           

http://www.iasa-pusat.org/artikel/strategi-dan-pencapaian-swasembada-pangan-di-ndonesia.html
http://km.itb.ac.id/web/diskusi/?p=8
http://abisyakir.wordpress.com/2009/03/09/benarkah-indonesia-sudah-swasembada-pangan/
http://lestarimandiri.org/id/beranda/arsip-berita/78-arsip-berita/311-petani-di-indonesia-belum-mengetahui-informasi-mengenai-perubahan-iklim.html
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/13993/3/9_visi_pertanian_2030_Poerwanto_etall.pdf
http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/pip/PENGANTAR%20ILMU%20PERTANIAN.pdf