Celoteh Si Mak'nun

Kamis, 05 Juli 2012

Pelatihan Limbah di SEAMEO BIOTROP # 3 dan 4


Menyambung dari Postingan blog sebelumnnya. Hari ke 3 pelatihan sangat menyenangkan tentunya. Seperti biasa saya berangkat 7.30 dari dramaga dan pelatihan dimulai pukul 08.30. sebelum dimulai sesi materi, peserta pelatihan diajak berkieliling di Areal BIOTROP. Tempat pertama yang dikunjungi ialah tempat pembuatan kompos dan mesin pencacah limbah yang ternnyata dimodofikasi sendiri dari mesin bekas mobil, jadi kalo mau dijalanin tinggal di starter dan ada kuncinnya. Mirip kayak mobil aja, bedannya ga ada stir kemudi dan awak mobil. Hehe..yaialaaah.
Tempat selanjutnnya adalah kolam ikan hias dan kolam ikan percobaan. Ikannya lucu-lucu, dan saya baru pertama kali melihan anak ikan patin itu ternyata mirip banget sama anak kecebong. Kita kira itu anak si katak, ternyata anak si patin. Selanjutnnya ialah laboratorium kultur jaringan. Luar biasa, baru pertama kali saya mengunjungi lab kultur jaringan secara langsung. Hhmm, biasannya hanya dengar atau baca saja dan sekarang menyaksikan langsung orang-orang bekerja membuat kultur jaringan, yaah meskipun hanya melalui kaca. Hebat yah manusia, dari sesobek daun bisa jadi tanaman yang banyak. Seneng deh liatin orang-orang yang kerja di lab itu, terbesit pengen juga kayak gitu tapi kok kayaknnya harus teliti, jeli dan tekun yah. Hahaha… semua serba steril dan ekstra sangat hati-hati, kalau nggak bisa patah tulang semua tuh pohon-pohon kecil dari kultur jaringan yang mau ditumbuhkan di media dalam botol selai. Hehe.. jenis tanaman yang dibuat kultur beragam, mulai dari jati, jabon, pisang dan tanaman hias bernilai ekonomis tinggi. Kapasitas produksinnya 50.000-100.000 bibit per bulan. Waaw!


Materi pelatihan hari ini yang pertama ialah Teori dan praktek budidaya jamur dengan media limbah agroindustri. Materi pelatihan diberikan oleh seorang ahli jamur yaitu bapak Ir. Kasno M.Sc. jenis jamur yang dibudidayakan adalah jamur kuping dan jamur tiram. Pada prinsipnnya semua jamur dapat dibudidayakan dengan cara yang sama, hanya saja bibitnnya yang berbeda. Pelatihan dimulai dengan pemberian materi dalam kelas kuliah selam kurang lebih 1,5 jam dan dilanjutkan dengan praktek langsung di tempat budidaya jamur tiram di BIOTROP.
Tahap pertama praktik yaitu dilakukan demo pembuatan Baglogs atau media untuk pertumbuhan jamur yang dibuat dari bahan baku utamannya yaitu limbah agroindustri berupa jerami atau serbuk kayu yang sudah di giling.
Bahan bahan yang diperlukan adalah :
-          tepung jagung/tepung sagu/tepung lainnya (5%),
-          gips (1%),
-          dedak/bekatul (15%),
-          kapur (1%),
-          serbuk gergaji/jerami (100%)
tepung jagung berguna sebagai sumber energy bagi jamur. Gips diperlukan untuk mengompakkan baglogs yang dibuat. Dedak atau bekatul juga diperlukan sebagai sumber energy/nutrisi, jika tidak dapat ditambahkan air cucian beras. Kapur digunakan sebagai bahan untuk mengatur pH pada baglogs, selain itu juga karena sifat kapur yang panas dapat menghilangkan/mengurangi kemungkinan kandungan minyak dalam bahan-bahan karena minyak akan menghambat pertumbuhan jamur dan spora.
Semua bahan dicampur dan harus merata. Kemudian ditambahkan air hingga kadar air mencapai sekitar 60%. Cara pengecekan kadar air dengan sederhana ialah dengan menggenggamnnya. Jika tidak menetes namun sudah kompak/tidak hancur maka kadar airnnya sudah sekitar 60%, jika menetes maka lebih dari itu. Setelah dicampur dengan air, campuran bahan-bahan dikomposkan terlebih dahulu selama 3 hari, ditutup dengan terpal sederhana. Setelah pengomposan selesai, masukan kedalam plastic (umumnnya PP05) dipadatkan dan diikat dengan tali rapia. Pasteurisasi baglogs dalam drum yang telah diberi dandang di dalamnnya (seperti mengukur, pasteurisasi uap). Tutup dengan plastic tebal (seperti trashbag) dan ikat drum. Panaskan selama 7 jam, air dalam drum kurang lebih 10cm dan cukup untuk pemanasan selama 7 jam, penutupan dengan plastic juga dapat mengurangi penguapan keluar. 

Dinginkan baglogs selama 1 hari, kemudian taburkan bibit diatasnnya hingga menutupi permukaan. Sebelum di tutup dengan karet/tali rapia beri kapas (Seperti member sumbu) lalu di ikat. Inkubasi selama 40 hari untuk jamur tiram , stelah hifa menyebar ke seluruh bagian baglogs potong plastic bagian atas agar jamur dapat tumbuh. Jangan lupa ruangan pembibitan/inkubasi diusahakan aspetis untuk mencegah kontaminasi/jamur lain yang tidak diharapkan tumbuh. Cara sederhana ialah dengan uap formalin selama 1 hari 1 malam, dilakukan diawal. 

Selama masa inkubasi dan panen, baglogs harus dirawat agar panen dan kualitas jamur tetap terjaga. Kelembaban harus lebih dari 70%, kadar air baglogs harus 60-75%, adannya aerasi, CO2 rendah, suhu inkubasi 25-30 C, dan suhu produksi kurang dari 25 C.
Pertumbuhan jamur dapat terhambat dengan adannya minyak pada media dan adannya zat exstraktif. Untuk menghilangkan minyak dalam bahan yang akan digunakan sebagai baglogs seperti serabut sawit makan dapat dilakukan dengan perendaman dengan air kapur 5% agar minyak keluar, selama 2 minggu.
Jamur tinggi kandungan protein, serat dan kalium yang baik untuk sumber nutrisi bagi tubuh. kaium diketahui dapat menormlkan fungsi syaraf dan jantung.
Bibit jamurdidapat dari spora yang dikultur atau digunakan langsung sebagai bibit. Spora biasa ditumbuhkan dalam PDA (potato dextrose agar) atau ekstrak ketang yang dibuat sendiri.
Setelah materi jamur selesai, materi selanjutnnya yaitu mengenai biogas. Prosesnnya cukup panjang, tapi intinnya semua bahan organic/yang pernah hidup dapat dijadikan sebagai sumber biogas. Tidak terkecuali tumpukan sampah pasar di TPA. Diajarkan pula sedikit tentang rector biogas, meski tak terlalu paham (karena saya susah ngerti soal yang alat/mesin-mesin gitu) tapi bapaknnya menunjukan mekanisme pembuatan biogas. Komponen utama biogas adalah metana sekitar 55-70% sisannya yaitu N, CO2, H2S, H2O. sampah organic dan limbah-limbah agroindustri merupakan bahan baku potensial untuk diolah menjadi biogas melalui pemanfaatan teknologi anaerobic. Pada prinsipnnya teknologi anaerobic adalah dekomposisi biomasa secara mikrobiologis dalam kondisi tanpa oksigen.


Hari keempat diisi denga kunjungan ke PUSPITEK atau pusat penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi yang berada di daerah serpong tanggerang, Banten dekat perbatasan jika melalui daerah parung dari bogor. Kawasan seluas 660 hektar ini direncanakan terbagi atas tiga area yaitu area laboratoria, area industri dan area pendidikan tinggi. Terdapat setidaknnya 7 lembaga penalitian dalin dalam kawasan PUSPITEK sendiri, diantarannya adalah LIPI, BATAN, BPPTN, Sarpedal, RISTEX PUSPITEK, KLH dan lainnya. Ada 35 laboratorium yang beroprasi dalam gedung terpisah mulai dari Polimer, Kimia, Meteorologi, Fisika, Nuklir, mesin, farmasi dan lainnya. Kawasan sangat hijau dan luar berisi tanamah koleksi indonseia sekirar 6000 jenis tanaman. Surga nya peneliti dan tempatnnya ahli-ahli berbagai bidang di Indonesia berkumpul di kawasan ini.  Pengalaman yang luar biasa dan sempat cengok, dan sedikit bangga karena ternnyata berada di propinsi banten. hehe
Tujuan utama kunjungan ke PUSPITEK ialah ke tempat pilot plan pembuatan bioetanol dari TKKS atau tandan kosong kelapa sawit. Bekerjasama dengan pemerintah korea, LIPI mempunyai sebuah pilot plan yang dapat digunakan walaupun masih dalam skala riset dan efisiensinnya belum terlihat, tapi cukup bagus lah untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa ini. Secara garis besar tahapan terbagi menjadi 4 yaitu pre treatmen untuk memisahkan selulosa dari hemiselulosa dan lignin melalui hidrolisi asam atau basa, fermentasi dengan yeast, destilasi dan dehidrasi. Kadar etanol yang dapat dicapai dari pilot plan ini mencapai 98%. Produksinnya masih rendah hanya 10 liter etanol per hari.  Menurut teori 1 kg selulosa bisa menjadi 500-700kg gula dan 1 kg menghasilkan etanol sebanyak 510 kg.
Tujuan selanjutnnya adalah ketempat pembuatan kompos di PUSPITEK. Namun berhubung macet, bapak pemandunnya menawarkan untuk berjalan kaki dan jaraknnay 2 KM. serentak ibu-ibu di belakang gw menolak. Hahaahh kocaak!!! Yasaudah akhirnnya setelah makan siang kami langsung cabut lagi ke bogor. Pengalaman jalan-jalan sama ibu-ibu n bapak-bapak tuh, rempong. Hihiihii….ga sih, Cuma lucu aja. Pada narsis foto-foto mulu, di msein, dijalan, dimana aja foto-foto. Oia ibu-ibunnya Gahoool abis. HP’y aja rata-rata BB dan ada lagi malah yang bawa I-Pad dan Galaxy sekaligus, hmm…, istri pejabat neh kek’yoo…hehe, tapi menyenangkan sih…rame mereka tuh..ramah-ramah lagi.
Selesaiiiiiiiii…………..hari ke empat pelatihan rebes. Seru terus, walaupun cape dan pegel-pegel tapi terbayar oleh pengalaman dan wawasan baru yang luar biasa. Besok adalah hari terakhir pelatihan di SEAMEO BIOTROP, dijadwal sih ada pengamatan hasil praktek hari selasa kemarin, evaluasi, pembuatan laporan dan penutupan. Setelah itu bisaaaaaaaaaa lah liburaaaaaaaaaaaaaan dulu………..kangen keluarga uy ^___^
suatu saat ada saatnnya kita menikmati kebahagiaan ini bersama-sama, jangan menunggu untuk bahagiaaaaa dengan alasan apapun,,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar