“Bagi yang nilainnya di bawah 50, akan ada remedial dr saya”….
antara malu dan senang. Malu karena nilai jelek dan harus ikut remedial. Senang karena bias memperbaiki nilai.
“daftar
nama mahasiswa yang boleh ikut remedial sudah saya tempel di depan Lab”
sebenarnnya tanpa melihat daftarnnya pun sudah pasti gw harus ikut remedial, wong nilainnya 46 kalo ga salah. Eh iya yah, 46 atau 48?? Lupa. Ga tau ah, nilai 46 atau 48 sama-sama kena remedial kok. Huh…
sebenarnnya tanpa melihat daftarnnya pun sudah pasti gw harus ikut remedial, wong nilainnya 46 kalo ga salah. Eh iya yah, 46 atau 48?? Lupa. Ga tau ah, nilai 46 atau 48 sama-sama kena remedial kok. Huh…
Lantas
kenapa tetap meuju ke depan Lab, apakah hanya untuk memastikan nilai 46 atau 48
sebenarnnya? Bukan, ngapain juga… kurang kerjaan. Sudah jelek harus dipastikan
lagi, males. Alas an kenapa ke lab hanya memastikan apakah nama sudah tercantum
apa belum. Masalahnnya nanti kalau tidak tercantum malah ga bias ikut remedial dan
ga ada kesempatan untuk memperbaiki nilai, mseki jujur males banget da harus
ujian lagi. Hweeee…………
Loh??? Kok nama gw ga tercantum yah?? Kok bias?? (*senang campur bingung
“coba liat daftar nilai tuh, emang nilai lu berapa?” ike berkicau… (hehe)
OMGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG…………….!!!!
Serasa mimpi…!! Mukjizat..!!! nilai gw????>>>> benarkah???
Hahahahaaaaa…………..pantesan aja ga ada di daftar remedial, ternyata nilainnya ga
sehancur itu, kepala 8 dan kepala 6. Rasannya seperti nyebur dalam kolam jus
alpukat coklat.
Benar-benar
mukjizat!! Sulit dipercaya. Padahal itu daftar nilai sudah dipampang dari kapan
tahun di depan lab yang 3 bulan kemarin hampir setiap hari gw nongkrong disana
ngerjain penelitian bareng anak-anak. Parahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……………”kemana
aja non??” Heuuu…. (tepok jidat
entah mungkin orientasi kuliah gw bukan nilai atau karena terlalu cuek jadinnya ya kayak gini. Liat nilai dari foto di hp temen karena pas nilai keluar males liatnnya mesti naik ke lab yang ada di lantai 4. Dengan ekspresi yang datar alias biasa aja “yah nilainnya jelek”, just it..!! Cuma itu kata-kata yang keluar. Pas temen gw nanya berapa nilai gw, dia kaget. Sedangkan yang ditannya santai “ga tau, padahal gw dah belajar”. Dia saranin untuk ngcek berkasnnya aja ke dosen, siapa tahu salah periksa nilai tapi males ah.. mending kalau bener, kalau ternyata kenyataannya demikian. Hmmm
entah mungkin orientasi kuliah gw bukan nilai atau karena terlalu cuek jadinnya ya kayak gini. Liat nilai dari foto di hp temen karena pas nilai keluar males liatnnya mesti naik ke lab yang ada di lantai 4. Dengan ekspresi yang datar alias biasa aja “yah nilainnya jelek”, just it..!! Cuma itu kata-kata yang keluar. Pas temen gw nanya berapa nilai gw, dia kaget. Sedangkan yang ditannya santai “ga tau, padahal gw dah belajar”. Dia saranin untuk ngcek berkasnnya aja ke dosen, siapa tahu salah periksa nilai tapi males ah.. mending kalau bener, kalau ternyata kenyataannya demikian. Hmmm
Cukup
jadi pelajaran, lain kali hasil kerja keras itu harus dihargai non. Ngapain coba
kerja keras kalau pas hasilnnya udah ada malah dicuekin dan tidak disyukuri. Terlalu
legowo….. hehe (*kacau
Jadi
orang cuek itu enak sebenarnnya, bebas tanpa beban. tertawa lepas, berpikir lebih simpel. Apa-apa selow……… tapi
pekerjaan bias dituntaskan dengan baik kuras selama ini. Entahlah, semoga sifat
cuek yang ada ini tetap lurus dijalan yang benar… (Hehehee)
ku
biarkan angin berhembus riang
menghantarkan
pesan kebesaran
mewarnai
hampa
membawa
deru halus di telinga
ku
biarkan mata berpandang jauh
melihat
luas kekuasaan-Nya
melepas
batas
melahirkan
syukur,
bahwa
aku masih ingat kepada-Nya
ku
biarkan hati merangkak terus ke dalam
bertanya
dan mengorek kebenaran
adakah
salah dalam perbaikan
adakah
lupa di istighfarkan
menyeka
debu, penghalang cahaya kebenaran
berlari, terbang,
menembus angin………….
Menghirup nafas kehidupan sealam kau mau,
tertawa lepas bersama senja..
Menghirup nafas kehidupan sealam kau mau,
tertawa lepas bersama senja..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar