Celoteh Si Mak'nun

Jumat, 22 Juni 2012

Erosi..part 1#Erosi Genetik

Erosi…
Apa yang terpikir ketika mendengar kata itu? Pasti langsung ke permasalahan yang ada di alam kan…
Hmm, begitu juga dengan pikiran saya yang sangat sempit ini (bukan sempit sih, luas kali tapi belu ada isinya aja..), yup..erosi indentik dengan permasalah alam yang biasanya sering muncul pas musim hujan datang. Byyuuur!! Tanah longsor, pohon dari gunung berjatuhan (untung ga melayang-layang *ada jin nya x), banjir juga.. tanah yang tidak lagi punya pegangan istilannya, seinget ku sih bencana alam kayak gitu tuh akibat pohon-pohon yang ditebangi seenak hati jadinya gundul dang a ada yang melindungi bumi, tanah dan segala isinya..

Bayangin deh, kepala orang yang botak… kena terik matahari pasti dia akan lebih kepanasan dibandingkan dengan orang yang berambut, pas hujan.. langsung ketiban air hujan tuh kepalanya..
Benar-benar tuhan tuh sayang sama kita ya, ngasih rambut untuk melindungi dan juga biar manusia tuh enak dipandang ga botak gitu kayak tuyul  (bagi kaum wanita justru disebut-sebut sebagai mahkota dan wajib di jaga karena begitu berharga layaknya mahkota ratu..Woow). yang dibotakin pun, biasanya akan lebih nyaman jika menggunakan topi sebagai pelindung… intinya, butuh penutup kepala kan?? (yg cewek bersyukur atuh, kapalanya mendapatkan perlindungan ekstra dengan berjilbab).
Nah begitupun bumi kita bro…
Hamper sama lah seperti kepala botak tadi, jadi ayoo jaga hutan kita..!!! (kenapa jd kampanye hijau!!!)

Intro nya kepanjangan,
Gini deh, kenapa tiba-tiba ngomongin erosi non??
Jadi gini, ternyata erosi tuh menurut saya ada banyak tipenya. Bukan hanya erosi semacam bencana alam saja tapi ada beberapa erosi yang juga saya temukan..
Erosi genetic
Bank Data Global PBB untuk Sumber Daya Genetik Ternak berisi informasi sebanyak 7.616 breed ternak. Dimana sekitar 20% dari breed yang dilaporkan tersebut dikategorikan dalam status beresiko. Pertimbangan terbesar disebabkan karena dalam enam tahun terakhir maka 62 breed ternak telah punah – sehingga dapat diperkirakan bahwa satu breed ternak hilang setiap bulannya. (Dahsyat kan datanya??!! Gila aje lama-lama habis ternak kita) Data ini menampilkan hanya sebagian kecil gambaran tentang erosi genetik yang telah, sedang dan akan terus terjadi.

Produksi dunia akan daging, susu dan telur semakin meningkat berbasis hanya sejumlah kecil breed ternak dengan output tinggi – terutama yang sangat diuntungkan dalam sistem produksi industri. Proses intensifikasi telah diarahkan untuk peningkatan kebutuhan untuk produksi ternak dan telah difasilitasi dengan kemudahan mempergunakan materi genetik, teknologi produksi dan input produksi yang dapat diubah ke seluruh dunia. Intensifikasi dan industrialisasi telah menyumbang terhadap peningkatan produksi peternakan dan memberi makan populasi manusia yang semakin bertambah. Tetapi, kebijakan yang tepat sangatlah penting untuk meminimalkan potensi hilangnya karakteristik yang terdapat dalam keragaman SDGT.

Ancaman yang terus menerus seperti penyakit epidemik utama, berbagai jenis bencana (kekeringan, banjir “ni erosi beneran nantinya..he”, konflik militer) merupakan pertimbangan - khususnya untuk breed ternak dengan populasi kecil, terkonsentrasi secara geografis. Ancaman semacam ini tidak mudah dihilangkan, tetapi pengaruhnya dapat dicegah. Dalam hal ini, penyiapan menjadi hal penting sebagai suatu kegiatan ad hoc yang diambil dalam keadaan darurat walaupun biasanya menjadi kurang efektif. Kerangka dasar untuk rencana seperti itu, dan untuk pengelolaan berkelanjutan sumberdaya genetik, adalah meningkatkan pengetahuan dimana breed ternak dengan karakteristik akan dapat diprioritaskan untuk konservasi dan bagaimana tersebar secara geografik dengan melalui sistem produksi. ---nah sepakat nih sama kalimat terakhir!! Harus ada tindakan nyata untuk melindungi sumber daya genetic kita..

Menurut apa yang dipelajari pada matakuliah genetika dan pemuliaan, erosi genetic salah satunya dipengaruhi oleh adanya teknologi inseminasi buatan. Buka menyalahkan inseminai buatan, tetapi memang diperlukan kebijakan yang tepat agar teknologi yang ada dapat dengan bijak berkembang tanpa memberikan imbas pada hal lainnya.dengan adanya inseminasi buatan yang notabene menggnakan pejantan tangguh(ini mah judul lagu..) maksudnya pejantan unggul dari ternak impor dirasakan memiliki imbas negative terhadap keberadaan sumber daya genetic local Indonesia terutama. Seperti yang kita tahu bahwa IB dapat menghasilkan semen unggul yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan ternak-ternak produktif dengan kualitas baik. IB memberikan kontribusi yang cukup besar dalam peternakan nasional terlebih pada pensuksesan program swasembada daging yang sedang gencar dijalankan.
Selalu ada dua sisi… dan semoga kita ga galau dengan polemic yang timbul akibat dua sisi yang kadang emang bersebrangan itu,

Dampak positif dari teknologi IB sudah sangat dirasakan manfaatnnya, peternak yang skala usahanya kecil tidak perlu repot dan mengeluarkan banyak biaya untuk miara jantan kan kalau ada IB, cukup beli saja semen beku yang harganya cukup ekonomis tentu dengan kualitas sperma jantan yang sudah teruji.

Perlahan tapi pasti, dampak negative pun mulai muncul. Jumlah sapi jantan berkualitas yang terbatas pada balai-balai inseminasi buatan menimbulkan resiko besar terhadap peluang terjadinya inbreeding pada sapi terutama dan terhadap kemurnian genetic local sebagai ternak asli (yang saya tau précis baru dua ini). Peluang inbreeding besar kemungkinan dikarenakan keterbatasan pejantan yang digunakan untuk menghasilkan semen. Ketika sperma pejantan X diijeksikan atau di IB kan pada betina sehingga betina itu melahirkan anak dan anaknnya itu betina maka kemungkinan untuk sperma si jantan X tadi digunakan untuk IB betina si anak tadi ketika sudah dewasa sangat besar mengingat pejantan yang berkualitas seperti si X ini biasanya dipertahankan lama untuk menghasilkan semen-semen berkualitas dan terbentur juga sebenarnnya dengan sedikitnnya pejantan unggul untuk keperluan IB. (mungkin bisa diatasi dengan recording, tapi rumit memang untuk mengetahui semen yang kita gunakan untuk mengIB ternak itu berasal dari pejantan mana dan ketika akan mengIB anak tidak menggnakan semen dari pejantan yang sama)

Dampak negative dari inbreeding diantaranya adalah penurunan produktivitas yang ujung-ujungnnya menurunkan kualitas dari ternak. itulah kenapa bangsa murni atau pure breed itu diperlukan untuk meremajakan bangsa yang kena inbreeding-inbreeding tadi. Ibarat larutan mah udah jenuh kali ya, jadi di segarkan kembali dengan larutan pendapar datu larutan penyegar (Lasegarrrr….weee iklan!!!). kalau bangsa murnipun punah atau dalam bahsan kita tuh kena erosi genetic, wah celaka dua belas!! Kualitas ternak akan menurun terus menerus akibat inbreeding yang berkelanjutan………….. widiiiiih, serem mamen!! Sapi kita pada kurus kayak nkena marasmus semua. Selain itu juga ternak yang inbreeding daya tahan tubuhnya akan menurun. Kalo ternaknnya penyakitan, aduuuuh makan apa manusia?? Protein hewani kan asam aminonnya paling lengkap loh (promosi!! Emang bener kok…).

Lebay nya nih….
Bayangkan nasib anak cucu kita nanti, kurang gizi pada lemot, anak bayi ga bisa minum susu formula minumnnya air tajin, di resepsi pernikahan ga ada rendang, gulaiiii yang ada Cuma sayur mayor dan buah-buahan, pas lebaran ga ada opor ayam atau makanan khas lebaran asal ternak hewani…. Gimana tuh?? Masih tetep cuek bebek nih kita?

Yah cukup sekian dan terima kasih, nulis semaunya.. berhentipun semaunya… Cuma mengeluakan unek-unek, dan terinsiparasi setelah membaca beberapa hal terkait. Terus kita ngapain??Cuma ngomel doing nih? *eitss… sebagai mahasiswa saat ini hanya bisa bersuara pada diri sendiri tapi dengan modal ilmu ini mudah-mudahan bisa menginspirasi saya untuk lebih semangat lagi menuntun ilmu hingga saya mampu meluruskan apa yang bengkok seperti diatas. Intinya sih, harus ada pemetakan antara urusan pemenuhan hajat hidup manusia saat ini dan masa depan. IB memang bagus untuk tujuan produksi tapi jangan sampai menganggu urusan konservasi dalam hal ini sumber daya genetic murni yang harusnnya memang bisa tetap diwariskan utuh untuk anak cucu kita kelak.

Oia masih ada erosi yang lain loh?? Tapi nanti deh…He

Tidak ada komentar:

Posting Komentar