Semua yang ada di dunia ini tak
pernah ada yang abadi, semua akan berubah, berputar, berpindah, lenyap….
Senyap, gelap.
Kau tau artinya,?
Tak perlu bersedih, seberapa kejam
dunia memperlakukanmu. Tegarlah! Karena rasa sakit itu tak pernah kekal,
kesedihan akan berganti bahagia cepat atau lambat, kejamnya dunia hanya
dirasakan oleh orang baru yang belum terbiasa. Selebihnya, kejam bukan lagi hal
yang perlu dirasa, hati tak lagi bisa merasa setelah dia terbiasa.
Berpindah masa, artikel ini kuawali
dengan sebuah teori kehidupan yang sudah umum diketahui namun seringkali
kulupa. Seringkali lupa bahwa semua ini tak akan kekal, kesedihan, kesehatan,
kesusahan, dan bahkan kebahagiaan. Semua hanya tinggal menunggu waktu untuk
datang silih berganti.
Sebulan lebih berada disini, tempat
baru yang ditakdirkan olehNya setelah melewati masa studyku, disinilah kini aku
akan meneruskan proses kehidupanku. Masa adaptasi merupakan masa-masa yang
cukup melelahkan. Tempat baru memiliki karakteristik lingkungan yang pastinya
berbeda dari tempat sebelumnya. Orang-orang baru, budaya baru, system baru,
tanggungjawab baru, semua merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu
saja. Setelah meninggalkan tempat sebelumnya dan kenyamanan disana adalah hal
yang tidak mudah untuk memulai sesuatu yang baru disini, membangun kembali
benteng kenyamanan dan kebahagiaan ditempat baru.
Saya adalah seorang fresh graduate,
sarjana peternakan jurusan ilmu produksi teknologi peternakan dengan focus pada
teknologi pengolahan hasil ternak. Saat ini saya bekerja disebuah industri
makanan sebagai seorang unit head quality control di daerah tangerang. Saya
melaksanakan sidang pada bulan juli 2013, bekerja membantu proyek dosen sebelum
akhirnya mendapatkan pekerjaan di industri pada oktober 2013 dan baru di wisuda
pada bulan November 2013. Menurut sebagian orang, saya adalah orang yang sangat
beruntung, lulus kuliah tidak sempat merasakan menjadi pengangguran dan
mendapatkan pekerjaan yang baik bahkan sebelum wisuda dengan salary yang
lumayan untuk seorang freshgraduate. Benar… saya beruntung dan saya harus bisa
mensyukuri kemurahan hati sang pencipta yang telah menggariskan jalan ini
dengan begitu baik.
Sebulan lebih bekerja, banyak hal
baru yang harus dipelajari dan banyak hal yang telah terjadi dalam sebulan
terakhir ini. Bulan kemarin adalah bulan yang panjang dan penuh tantangan. Masa
adaptasi yang lumayan melelahkan. Adaptasi dengan lingkunagn baru, dan yang
cukup berat bagiku adalah menyesuaikan diri dengan system kerja disini. Bekerja
disini menggunakan system shift,
sehingga akupun harus bersedia bekerja shift. Setiap minggu shift
berganti, kadang shift pagi (07.00-15.00), shift sore (15.00-13.00) dan yang
paling berat adalah shift malam (23.00-07.00). industri makanan beroperasi 24
jam, dan sebagai unit head QC/pengawas Quality harus juga dapat memastikan
kualitas produk yang dihasilkan selama proses produksi memenuhi standar. Jadi
memang harus standby jika proses produksi berlangsung.
Disini, saya bekerja membawahi sekitar
14 QC filed yang melakukan inspeksi langsung pada saat proses produksi. Bisa
dibilang bahwa mereka adalah anak buah saya yang harus bisa di manage dan
maintenance dengan baik. Tugas saya adalah memastiakan bahwa mereka melakukan
pekerjaan dengan baik, mengatur jadwal kerja, mengingatkan dan menginfokan
titik kritis yang sering terjadi, melakukan tindakan koreksi saat terjadi
ketidaksesuaian, melakukan kordinasi dengan bagian lain seperti pihak produksi
ataupun pihak teknik jika terdapat penyimpangan kualitas serta mengoreksi
laporan harian QC field.
Selain memiliki bawahan, tentusaja
saya memiliki atasan yaitu section head QC dan dept.Head QC. Atasan langsung
saya disini adalah seorang perempuan jawa, hingga saat ini saya belum begitu
dekat dengan atasan saya, entah apa sebabnya. Hanya seperlunya saja, jika ada
hal-hal yang perlu saya tanyakan atau informasikan barulah menghubunginya. Hal
ini juga dikarenakan system kerja shift, sehingga betemu atasan paling saat
shift pagi selebihnya hanya bekomunikasi via sms, tlp ataupun WA. Mungkin masih
perlu berproses, seirign dengan berjalannya waktu semua bisa terjadi. Semoga…
karena akan mempengaruhi kenyamanan dan kesusksesanku dalam pekerjaan.
Kenyamanan? Saya masih sering
memikirkan hal tersebut. mungkin karena saya masih baru didunia kerja, masih
terbayang dalam benak hal-hal manis saat di dunia kampus dulu dimana banyak
sahabat dekat, dan bisa melakukan hal-hal menyenangkan lainnya. Sedangkan
disini semua berbeda. Tidak ada sahabat dekat (mungkin belum), sibuk dengan
pekerjaan masing-masing, dan kadang tidak punya cukup waktu untuk melakukan
hal-hal konyol yang menyenangkan. Ah.. sungguh, saya masih belum bisa melepas
kenangan manis dunia kampus.
Kenyamanan adalah masalah perasaan.
Salah seorang rekan kerja saya berkata bahwa kalau bekerja jangan melibatkan
perasaan (hati). Patuhlah pada system, bukan pada perasaan. Kalau sedang
bekerja, hatinya ditinggal dulu di kontrakan. Lebay mungkin, tapi bagitulah
harusnya kalau ingin bekerja dengan professional. Semua harus menurut system
dan logika. Hati, ada saatnya kita tak perlu hati karena hanya akan merusak
focus kerja dan profesionalisme.
Saya sendiri belum sepenuhnya sepakat
dengan hal tersebut. beberapa kejadian di lapangan sedikit demi sedikit
menunjukan kebenaran apa yang dikatakan oleh rekan kerja saya tersebut.
Melelahkan rasanya jika melibatkan perasaan dalam pekerjaan, dunia kerja itu
keras, rasa kasihan dan tidak “enaken” bukan hal yang harus ada, semua pakai
hitungan, semua tentang kepentingan dan keuntungan. Banyak hal yang
bertentangan dengan nurani saya sejak awal bekerja disini, tapi sekali lagi
semua akan bisa pada akhirnya. Sebelum saya bisa memahami hal tersebut, selama
itu pula saya merasa sangat lelah dengan perasaan sendiri. Misalnya saja dimarahi
atasan karena ada kesalahan, saya merasa sangat sedih tentu saja. Merasa?
Berarti saya masih belum bisa bekerja tanpa melibatkan perasaan. Dampaknya
adalah saya akan cepat merasa lelah, bukan lelah fisik saja tapi lelah psikis.
Saya baru paham sekarang bahwa tidak semua hal di dunia ini harus dirasa.
Harusnya, saat dimarahi atasan ya cukup berpikir bahwa ini adalah pelajaran
bagi saya dan saya harus memastikan bahwa hal seperti ini tidak akan terulang
kembali. Cukup. Tidak perlu dipikirkan berlarut-larut dan dimasukan ke hati
segala apalagi dibawa sampai ke kontrakan dan tidak bisa tidur semalaman. Rugi,
sangat rugi. Jam istirahat digunakan untuk memikirkan pekerjaan. Saat bekerja
fokuslah memikirkan pekerjaan, saat pulang urusan pekerjaan tidak dibawa, besok
saja dilanjutkan saat masuk jam kerja lagi. Professional ditempat membantu kita
untuk bisa bertahan dengan baik di dunia kerja, jika tidak maka kita akan cepat
lelah dan menyerah. Sayapun masih belajar untuk bisa bekerja secara
professional, bagaimana bisa menempatkan diri dengan baik dan berkomunikasi
dengan baik. Insya allah ditempat ini akan ada ilmu yang bisa saya peroleh dan
juga pelajaran hidup yang bisa dipetik.
Masih panjang perjalanan saya untuk
belajar, ini masih awal… sangat awal, semoga Allah senantiasa menjaga niat dan semangat dalam diri ini. Amiin
“Menulis membuat perasaanmu menjadi
lebih baik, merasa benang kusut dalam otak terurai………….. Alhamdulillah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar