Celoteh Si Mak'nun

Selasa, 28 Januari 2014

Berpindah Masa #2




Semua yang ada di dunia ini tak pernah ada yang abadi, semua akan berubah, berputar, berpindah, lenyap…. Senyap, gelap.
Jangan takut untuk berubah, jangan khawatir atas perubaahan, karena didunia ini semua akan berubah. Tak ada yang kekal…. Adalah keniscayaan. Dunia ini berubah, lingkungan berubah, manusia-manusia berubah baik secara fisik maupun mental, kitapun terus berubah setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun. Tak pernah sekalipun kita tidak berubah. Bohong kalau kubilang kehidupan ini monoton. Semua berbeda setiap harinya, tak pernah ada detik, menit, jam, dan hari yang sama terulang.
Benar, perubahan bisa kita kategorikan dalam beberapa kategori. Ada perubahan yang kecil dan biasa-biasa saja, ada perubahan besar dan berpengaruh, dan ada perubahan yang sangat besar dan sangat berpengaruh bagi kehidupan yang saat ini dijalani.  Perubahan yang biasanya kita khawatirkan adalah perubahan yang besar pengaruhnya bagi kehidupan yang kita jalani. Perubahan seperti ini biasanya menimbulkan banyak pengaruh bagi psikis seseorang tergantung kemampuan orang tersebut dalam bersikap untuk menghadapi perubahan. Seseorang yang menyadari betul bahwa perubahan adalah hal yang pasti akan terjadi dalam hidupnya akan menyiapkan diri menghadapi perubahan yang mungkin akan terjadi. Sedangkan orang yang tidak menyadari bahwa akan selalu ada hal-hal yang berubah dalam hidup ini cenderung akan ketakutan, stress karena tidak memiliki persiapan apapun dalam menghadapi perubahan.
Memepersiapkan diri adalah kunci kesusksesan untuk menghadapi ketidakpastian dalam kehidupan ini dan banyak kusaksikan bahwa orang yang sukses adalah orang yang suka melakukan persiapan. Orang yang tidak melakukan persiapan akan kehilangan kepercayaan dirinya, dia cemas dan pada akhirnya melakukan sesuatu tidak maksimal, seadanya saja.
Berpindah masa, kita semua telah mengalaminya dan akan mengalaminya lagi, lagi dan lagi selama kita masih hidup. Saat datang waktunya untuk berpindah, kita mestinya telah melakukan persiapan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Lebih tepatnya menyiapkan strategi untuk dapat bertahan dan berbuat lebih baik dimasa yang baru, di masa depan.
Saya mengartikan ‘Berpindah Masa’ adalah saat saya mengalami perubahan besar dan berpengaruh seperti melewati masa kanak-kanak, melewati masa sekolah, dan melewati masa-masa sulit seperti kehilangan sosok seorang ayah. Sudah banyak masa yang berubah namun tidak semuanya saya sadari dan saya pahami, perubahan yang spontan dijalani. Mungkin karena saat itu saya belum bisa berpikir apapun tentang perubahan atau entahlah yang pasti saat ini saya menyadari betul bahwa saya sudah kembali berpindah masa.
Saat ini saya berada dimasa transisi menuju kehidupan yang lebih “real”, kehidupan setelah masa kuliah selesai, hidup di masyarakat. Kehidupan nyata dengan realita yang tak bisa lagi dihindari. Kehidupan yang menuntut saya untuk jadi orang yang lebih dewasa dalam bersikap, lebih bijak dalam bertindak, dan lebih banyak memikirkan orang lain daripada diri sendiri, keluarga.
Peralihan dari dunia kuliah ke dunia kerja sangat drastis. Kampus adalah surga, yap! Saya baru bisa menyadari dan mengatakannya setelah keluar dari kampus. Saat kuliah begitu banyak pilihan untukmu. System yang ada di kampus diciptakan benar-benar untuk memberikan kebebasan dalam berkreatifitas untuk mahasiswanya. Begitu banyak pilihan aktifitas selama di kampus, sesuai keinginan dan passion masing-masing orang. Begitu melimpah ilmu yang bisa dipelajari bahkan dipilih sesuka hati, begitu banyak tawaran untuk mengembangkan bakat dan kemampuan, begitu banyak sahabat dan teman yang bisa kau dapat, dan begitu banyak kesenangan yang bisa kaupilih dan bahkan begitu banyak tempat nongrong yang bisa kau sambangi saat penat. Well, kampus adalah surga, bagi yang bisa melihat dari sisi yang saya lihat saat ini. (*sambil mendengarkan YUI-Thank you my teens)
Sejujurnya saya belum sepenuhnya siap dengan perubahan yang terjadi. Saya lambat melakukan persiapan sebelum berpindah karena lambat dalam mengambil keputusan dan terlalu terlena dengan dunia kampus dan masih sangat ingin berada disana.
Dunia kerja merupkan dunia baru, dan tentu saja akan selalu ada banyak pelajaran dari tempat baru. Pelajaran pertama yang kudapat adalah bahwa modal utama untuk masuk dunia kerja adalah mental. Tentusaja bukan berarti pengetahuan, nilai, kecerdasan tidak penting. Hanya saja tanpa mental yang kuat, pengetahuan ataupun nilai tak akan jadi penjamin apapun di dunia kerja.
Minggu pertama bekerja bisa disebut adalah cobaan terberat untuk menguji mentalmu. Jangan terlalu banyak berharap bahwa orang di tempat kerja sama dengan orang-orang saat kamu di kampus, jangan berpikir kamu akan diajari tentang pekerjaanmu secara detail seperti dosen mengajari mahasiswanya hingga bisa, jangan berpikir akan pemakluman dan mengharapkan pengistimaweaan tertentu karena kamu sebagai orang baru sehingga bisa mendapat keringanan-keringanan tugas. Tidak ada. Perusahaan menerima kamu disini untuk bekerja, kamu dibayar untuk bekerja. Tujuan kita bekerja boleh saja untuk belajar, tapi jangan berharap bahwa perusahaan dan orang-orang yang ada didalamnya akan mengajarimu. Kamu harus belajar sendiri, kamu sarjana loh, kamu dibayar disini untuk membantu perusahaan.
Disinilah mental diuji, sejauh mana dia bisa bertahan dengan kondisi yang sangat baru, sangat berbeda. Kita tidak pernah mendapatkan mata kuliah mengenai bagaimana memiliki mental yang kuat, tapi kita dapat belajar dari pengalaman. Semakin banyak pengalaman pahit dalam hidup seseorang biasanya dia semakin bijak, semakin sulit kehidupannya biasanya mentalnya semakin kuat. Jika kita sering diuji dengan masalah-masalah sulit saat kuliah dan berorganiasai, kurasa itu sangat bagus untuk menumbuhkan mentalitas yang tangguh. Satu lagi, kemampuan berkomunikasi dan berhadapan dengan orang juga akan bisa didapatkan jika sering melakukannya. Artinya, manfaatkan banyak kesempatan di kampus untuk belajar lebih banyak tentang hal-hal yang bisa mendorong kesuksesan di pasca kampus nanti, selain belajar tentang mata kuliah yang ada.

Kehidupan adalah ketidakpastian, oleh karenanya kita harus selalu bersiap dengan kemungkinan yang akan terjadi… apapun,
Bismillahi Tawakaltu Alallah

# ditulis saat hujan turun, cikupa 26 November 2013 (09.45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar