gambar: google.com
Lalu dimana dua mata
dihatimu?Ah....andaikan dalam dirimu terdapat gumpalan keyakinan, atau percikan
keyakinan, atau tetesan keyakinan, andai saja Louisa....
Keyakinan?? Ia yakin jika
berusaha ia belajar keras, dia akan bisa jadi bintang kelas. Ia yakin jika
bekerja keras, dia akan bisa sukses seperti mami dan papinya. Ia yakin jika
suatu saat nanti, semua yang ia impikan akan menjadi kenyataan, seperti kata
mami dan papinnya “If u Believe honey,
semua bisa kamu raih” itulah keyakinan menurut versi Loisa, keyakinan yang
selalu menjadi pelajaran penting yang diberikan mami dan papinya. Itulah
keyakinan, hanya itulah arti keyakinan baginya. Just it..
“Baiklah, mari kita lihat kejutan
apa yang akan ditunjukan anak perempuan jagoanku kali ini.” Ujar laki-laki yang
sudah tak bisa disebut muda lagi tentunnya. Laki-laki yang selalu menyebut
dirinnya adalah laki-laki paling beruntung, ayah paling bahagia di dunia karena
memiliki anak gadis yang cerdas, cantik dan berbakat.
“Kemari sayang, tampaknnya papi
sudah tak sabar meniup lilin ulang tahunnya.” Seraya memapah anak gadis
kesayangannya turun dari tangga, tentu menunjukan betapa tak sabar dua manusia
itu untuk merayakan hari penuh makna tersebut bersama putrid kesayangan mereka
yang rela ambil cuti 1 minggu dari kantornnya di Malaysia demi memenuhi
keinginan kedua orangtuannya.
“Pih, selamat ulang tahun.” Putri
kecil mereka tumbuh dewasa, menjadi seorang gadis yang mandiri meski dari kecil
selalu dimanja. Bagaimana tidak, Louisa adalah anak tunggal mereka, satu-satunnya
peri kecil dalam hidup mereka. Papinnya hannya tersenyum mendapati anaknnya
memeluk erat sambil menangis tersedu dari belakang kursinnya.
“Terima kasih sayang,
Heii...kenapa harus menangis, ini hari yang special papi dan tidak boleh ada
yang merusak suasana bahagia ini. Ayo sayang, papi sudah tidak sabar menikmati
makan malam keluarga kecil ini yang sudah lama sekali rasannya tidak pernah
lengkap” Getir, laki-laki tua itu mengucapkan kata terakhirnnya. Ia merindukan
putrinnya, sangat merindukannya.
Laki-laki tua itu benar, tidak
boleh ada yang merusak makan malam mereka. Makan malam yang sudah lama ia
nantikan, saat putrinnya berada disampingnya dan menyendok Sup iga kesukaannya.
###
Percikan air dikolam ikan mini
tepat dibawah jendela kamarnnya tad an k pernah sepi dari pengunjung setianya.
Burung Grejra, dan suara si kecil nan lincah inilah yang juga selalu setia
membantu Louisa bangun setiap pagi semenjak keluarga mereka pindah ke daerah
pedesaan ini.
Papi tak pernah menjelaskan
kenapa mereka harus pindah dari rumah mewah mereka ke tempat seperti ini. Sepi
dan jauh dari hiruk pikuk kesibukan
manusia bumi yang sedang dilanda stress hingga tidak tahu waktu dan tak jarang
juga mereka lupa aturan karena yang terpenting adalah urusan mereka lancer, tak
peduli urusan orang lain. Sudahlah...tidak terlalu penting juga kenapa mereka
harus pindah, toh Louisa menyukai tempat baru mereka. Menyaksikan embun menetes
dari pepohonan disekitar rumahnnya setiap pagi, mendengar suara kodok dimalam
hari. Ah iya... rumah ini dekat dengan sawah penduduk desa, ada kali kecil
disana..di dekat sawah dan ada pohon mangga rindang tempat favoritnya. Pohon
mangga itu milik petani dan mereka tidak pernah keberatan membiarkan gadis
kecil dari kota itu untuk duduk-duduk dibawahnnya, di saung tempat mereka
berteduh di bawah pohon besar itu. Jika musim berbuah tiba, tak jarang ia
mendapatkan mangga-mangga dari petani pemilik pohon mangga Loisa, “Untuk gadis manis penunggu pohon mangga”
mang Darwis selalu mengucapkanya acap kali memberikan mangga hasil panennnya
pada Louisa. Dia hanya tersenyum malu dan lari membawa mangga pemberian mang
Darwis tanpa mengucapkan terima kasih sambil menjinjing si “Tiger” di tangan kanannya.
“Tiger Poy” begitulah Loisa memanggil boneka kesayangannya. Poy,
sahabatnnya. Poy, pahlawannya. Poy, si pemilik mata sendu. Poy, poy...poy....
dimana dia kini?? Loisa terbangun dari lamunannya. Ah iya, bukankan ia sudah
merencanakannya. Kali ini dia tidak hanya pulang untuk Papinya, tapi juga untuk
Poy.
Datanglah, tengok hadiah ulang tahun mu sendiri
di istana Lois. Ambil sendiri, jangan manja dan aku tak akan
mengambilkannya untukmu karena aku selalu ingat kau tak perlu bantuan anak
laki-laki Lois, kau bisa jadi anak laki-laki dan permpuan. Hahaha...
Salam
keriting
PoyPoy
|
“Poy, biarkan aku melihatmu sekali saja di hari ulangtahunku nanti”
Loisa hanya bisa berdoa, seraya menelungkupkan kedua tangannya dan meletakannya
didepan dadanya.
Loisa cemas mendekati hari ulang
tahunnya yang memang hanya berselang 3 hari dari hari ulang tahun Papinya.
Kecemasannya menjadi-jadi setiap kali memikirkan Poy dan membaca e-mali
darinya. Sudah Sembilan tahun ia tidak bertemu dengannya, sudah sembilan kali
pula ia harus pergi ke istana untuk mengambil hadia ulang tahun dari Poy. Dia
selalu memberikan kado ulang tahun tanpa memberikannya seniri pada Loisa, dia
selalu menyiapkan kado it di istana mereka.
Bagi Louisa, kado ulang tahu dari Poy selalu yang teristimewa dan yang
paling ia nantikan. Sejak Poy mulai member nama “istana Loisa”pada tempat di
dekat sekolah SD mereka, tempat dimana Poy dan Lois menghabiskan masa kecilnya
disana sambil menghabiskan cireng kesukaan Lois, mengajari Lois memanjat pohon
rambutan setinggi 4 meter dekat istana meraka, dan mengajarkan banyak hal lain
yang selalu membuat Lois senang. Meski baru mengenal Poy saat kelas 3 SD saat
Poy baru saja pindah ke kota tersebut dan meninggalkan Poy saat mereka hendak
menghadapi Ebtanas karena Lois harus pindah bersama orang tuanya. Dan boneka
“tiger” yang selalu ikut bersama Louisa adalah hadiah ulangtahun pertamanya
dari Poy. Lois sampe harus memanjat pohon jambu dekat istana mereka, Poy
sengaja menggantungnya diatas sana agar Louis sedikit menggunakan instingnya
untuk memangjat. Poy...selalu saja, menagnggap Louisa anak perempuan yang
tomboy dan menggantung kado ulang tahunnya diatas sana meski kini Lois tenttu
telah sangat banyak berubah. Ia cantik, tumbuh menjadi gadis yang anggun dan
bahkan sudah terbiasa menggunakan high
heel kalau ke kampus. Poy...mungkin kau akan menertawakanku jika melihatku
yang sekarang. Entahlah Poy... kapan juga terakhir aku melihatmu tertawa, sudah
lama sekali teman. Eh teman? Tapi mungkin
kuharap lebih dari itu Poy,
mungkin...aku tak yakin.
###
Andai
dua mata hatimu benar-benar ada, engkau tidak akan terlena dengan rayuan apa
pun. Kehidupan dunia tidak akan menyibukanmu dengan meninggalkan akhirat. Sebab
dua mata hatimu terbuka dan mampu melihat dengan jelas, bersih dari kotoran
mata atau dari pandangan picik.
Dua
mata dikepalamu memperlihatkan harta haram untuk bersenang-senang dan
berfoya-foya, tapi dua mata hatimu akan menampakan padamu bara api neraka yang
akan membakar dirimu.
Dua
mata dikepalamu akan memperlihatkan kepadamu situasi yang jauh dari pengawasan
dan kesempatan untuk terhindar dari tatapan manusia lain. Tapi dua mata di
hatimu, akan menampakan TuhanMu yang akan menjadi saksi bagi dirimu dan
pengawasan perbuatanmu. Hingga tidak ada bedannya bagi dirimu antara sepia tau
ramai, antara tersembunyi atau Nampak.
Dua
mata dikepalamu akan menampakan bagimu bahwa kefakiran adalah bahaya, minimnnya
harta adalah binasa dan hidup sederhana hanya akan meraih murka TuhanMu. Tapi
dua mata di hatimu menampakan bagimu, bahwa semua adalah ujian terhadap keridhaan
diri dan penjagaan dirimu untuk terhindar dari hzrta yang bukan haknnya atau
harta yang tidak diberikan kewajibannya.
Dua
mata dikepalamu akan menampakan bagimu, bahwa dunialah tujuan tertinggi,sedang
akhirat perkara yang remeh. Tapi dua mata di hatimu akan menampakan bagimu,
bahwa dunia hanyalah tempat singgah bukan tempat tinggal. Ia hanya fatamorgana
bukan sebenarnya.
........
Jauh
disebrang sana seorang pemuda baru saja tengah selesai mendengarkan kultum pagi
selepas sholat di mesjid. Walau hanya tausyiah singkat, baginya kultum pagi
penting dan ia tak mau ketinggalan ikut solat berjamaah subh karena alasan
kultum pagi rutin tersebut. Selain karena ia memang merasa perlu memulai
harinnya dengan mengisi hatinnya untuk selalu mendahulukan Allah dalam setiap
urusan yang dijalaninnya seharian juga berkumpul dengan orang soleh merupakan
amanat Ayahnnya sebelum ia memutuskan untuk perhi merantau. Ayahnnya benar,
memang hamper selalu tak pernah salah. Seperti pagi ini, amat damai memulai
hari dengan melihat senyum-senyum para calon penghuni surga Mu tuhan.
Bashirah atau mata hati, kultum
yang diberikan pak kiayi badrun meski singkat cukup membuatnnya tertegun lama
dengan pikirannya. “Sampai kapan dirimu
akan disibukan duniamu? Padahal para penggiat dijalan Allah sibuk meninggalkan
kehidupan dunia..”.
“Assalamualaikum...”
“Waalaikumsalam
warahmatullah...eh pak ustad”
“kapan kembali kamu Wan? Kudengar
kau pulang ke daerahmu dari Umar. Ayahmu sakit wan?sampai harus pulang kilat..”
ustad Malik sudah seperti kakak bagi ridwan, dia selalu perhatian padannya
seperti pada adiknnya sendiri.
“Semalam Ustad, tidak ustadz
Alhamdulillah bapak bai-baik saja. Hanya ada sedikit urusan penting sebentar
dan setelah beres, saya langsung kembali.”
Urusan ini penting baginnya,
rutin dan tidak mungkin dia tinggalkan selama dia bisa melakukannya.
Yah..penting, untuk menyiapkan kado ulangtahun di istana untuk Louisa. Ia telah
berjanji untuk memberikan hadiah setiap Lois ulang tahun, dan dia akan berusaha
untuk memenuhi janjinnya karena akhirnnya ia tahu, perkara janji bukan hal
sepele. Seperti hutang, dan wajb dibayar. Janji wajib dipenuhi, dan dia telah
berjanji.
###
“Pagi mam,”
“Pagi sayang, kamu kok udah rapih
aja pagi-pagi gini sih? Jadi pergi?”
“Jadi, kan Louis udah bilang ke
mami semalam”
“Iya, tapi kan Papi belum kasih
kamu ijin Louis, dia masih ingin kamu disini” mami Nampak kecewa, anak
kesayangnnya tetap tak berubah. Keras kepala.
“Yaaaah, mami dong yang jelasin
ke papi mih...Plissss”
“Louis,....”
“Mamiii...Plisss, mami papi kan
sudah tahu kenapa Louis harus pergi kesana setiap hari ulang tahun Louis
mam..., Yah?” Louis tampak memelas.
Mami tentu tidak bisa mencegah
anak gadisnnya. Meski sedikit kecewa, tapi ia akan lebih kecewa jika melihat
Louis sedih
###
Bersambung………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar