Masalalu….
Apa yang
mampu kuingat tentang masa lalu-ku?, oh ya… dimasa lalu, sekarang ini ternyata
adalah masa depan. Sekarang ternyata aku berada di masa depan dari masa lalu-ku..
Memori
masa lalu benar dapat terbuka kembali jika kita menemui peristiwa atau berada
di keadaan yang mampu membangkitkan kenangan masa lalu tersebut. Seperti pada
pagi tadi, ya… sampai mungkin dapat membuatku menangis karena tak kuat menahan
rasa rindu yang tiba-tiba muncul. Rindu bapak, rindu masa laluku dengannya dan
keluarga kecil kami yang begitu sederhana tapi sungguh, aku bahagia ada
diantara kalian dan berada dimasa lalu saat itu bersama kalian.
Pagi tadi
saat mengikuti kuliah SC pertanian terpadu terkait agrofisheral. Dosen menceritakan
bagaimana keadaan pertanian masa lalu yang masih sangat kondusif karena alam yang masih cukup stabil. Padi
dapat bersama-sama ditanam dengan ikan, sehingga petani dapat memanen padi
sekaligus ikan. Cerita itu meski singkat tapi dapat membuka kembali memoriku
yang telah lalu, sangat jauh… sekitar 10 tahun kebelakang. Saat usiaku msih
kanak-kanak, saat aku duduk di kelas 5 atau 6 Sekolah dasar.
Keluargaku
adalah keluarga petani, meski bapak sebenarnya adalah peghawai negeri tapi ia
berusa mencukupi kebutuhan keluarga dengan mengolah beberapa petak tanah
warisan kakek. Pagi sekali pukul setengah 6, setelah solat subuh dan mengaji
bapak pergi ke sawah. Entah apa yang dilakukan, mungkin mengontrol air di sawah
atau entahlah mungkin hanya sekedar ingin melihat perkembangan tanaman yang ia
tanam, dan itu rutin dilakukan setiap pagi. Setengah 7 bapak pulang dan
siap-siap pergi ke sekolah untuk mengajar. Pukul 12 setelah bapak pulang dari
sekolah dan setelah istirahat sejenak langsung pergi ke sawah lagi untuk
bekerja mengolah lahan, menyiangi tanaman atau memanen hasil kebun.
Oia selain
mengolah sawah, disekelilingnya ada kebun yang juga diurus bapak. Ada banyak
tanaman seperti kelapa, melinjo, nanas, pisang, kelapa, kedondong, singkong
dll. Selain menanam padi disawah bapak juga kadang menggantinya dengan palawija
atau tanaman sayur sesekali untuk menjaga kesuburan tanah. Yang paling
kurindukan dari semuanya, dan yang sangat kukagumi dari bapak adalah saat ia
mengajak kami untuk memanen ikan diswah yang ditanami padi yang sudah mulai
berisi. Biasanya jika hendak memanen ikan bapak memboyong aku dan kakakku ikut
serta menangkap ikan dan main disawah
sejak pagi. Setelah itu mamah menysul kami bersama adik laki-lakikku ke
sawah dengan membawan nasi sehingga kami tinggal membakar sebagian ikan untuk
makan siang bersama di saung. Nikmat luar biasa, setelah cape menangkap ikan,
mandi di sungai yang dingin di pinggir sungai dan makan nasi pulen ditemani
dengan ikan mas bakar panas hasil tangkapan sendiri. Lahap…. Tak ada yang
protes dengan keadaan sederhana itu Rabb, tak ada…………. Meski harus kotor
bercampur lumpur, meski harus menemani bapak menyiram jagung, kacang, ubi hingga
tanganku sakit untuk bisa membuat tanaman kami hidup aku rela rabb………….. tapi
engkau menggariskan lain, engkau memberikan kehidupan yang Nyaman dan bersih
untuk-ku, hidup dikota dan jauh dari lumpur, tak ada kotor-kotor, tidak ada
kerja fisik, hidup bersama orang-orang kota untuk belajar. Semua itu berubah…….semua
yang kualami dimasa lalu seakan mustahil bisa kurasakan lagi.
saat engkau
panggil bapak ku, saat itulah semua berubah..
Mana
pernah aku merasakan lagi makan ikan bakar disawah kami, menghitung kacang
panjang dan mengikatnya untuk dijual, naik diatas tumpukan hasil kebun di jok
belakang motor Astrea bapak, menyirami jagung sampai tangan merah saat musim
kemarau, atau melihat pagi menguning disawah kami. Semua berubah…. Semua ingin
ku-ulangi lagi, bersamanya tentu saja. I miss u dad L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar