Celoteh Si Mak'nun

Sabtu, 14 April 2012

Menjaga Hati Lebih berat dari pada menjaga dunia (Love??)

Menjaga Hati Lebih berat dari pada menjaga dunia.......... Hmm, bener ga yah, dramatis amat..!!(analoginnya kejauhan mamen..Heuuu)

Kenapa sih harus dijaga,? Bukankah dia sudah aman terlindng dibalik dumpalan daging dan dilindungi rangka rusuk juga... (sudah aman?).

Apa sih hati?? Kok segitunnya musti dijaga, emang rentan banget yah dia? Fungsinnya sangat penting kah?

Hati is Heart, heart is hati... hati itu salah satu organ dalam tubuh yang berfungsi banyak, tanpannya apalah artinnya kita (asiik). Hati itu harus dijaga? Tentu.. wong penting fungsine!! Tapi ada hati yang lain loh?? “apa” ---hati-hati dijalan ya...Hehehe, Uh.. serius dikit dong dan mau pagi nih!!  

Iyaaa...hati disini jelas bukan kedua hati diatas (bukan organ hati atu si hati-hati dijalan tadi). Hati itu hati yah hati... hati kita, hati dia, hati kalian, hati mereka... yang mempnyai sejuta rasa, Woooooooooooooooo hohoohoooo...
Yang kadang repot diurusin si hati yang satu ini pada anak remaja umumnnya adalah ya soal itu... “apa”---Love, (ihiiiy..apa tuh?merek sprei yah)

Yapp, sulit menjaga hati selain karena berbagai penyakit hati, juga karena yang satu ini nih yang juga jadi sumber penyakit lainnya... (sakit kantong, hehe)

Tak perlu didefinisikan lagi apa itu perasaan cinta, perasaan ingin memiliki, perasaan sayang, perasaan ga karuan..... “bahkan tinta pujangga pun tak pernah habis untuk mendefinisikannya”---pake merek pulpen apa yah tu pujannga (_”_)’

Tapi kita bukan filosof yang mampu menakwilkan seluruh perasaannya pada kata-kata sehingga tidak perlu mengungkapkan pada manusia.

Menurut literatur (pake literature loh gw nulisnnya sekarang....dewa kan??hahaha), cinta adalah sebuah kesetiaan yang luar biasa. Seorang pecinta selalu memberi, selalu mengagumi, tidak pernah menuntut kepada yang dicintai, dan tidak mencari-cari kesalahan. Kualitas cinta manusia diukur berdasarkan tingkat kedekatannya dengan hal-hal yang bersifat mistis dalam mencintai Tuhan. Sebagaimana cinta kepada Tuhan dapat menyerap kepada substansi keTuhanan, demikian juga cinta kepada manusia. Sang Pencinta harus mencari kepuasan seutuhnya melalui pengingkaran total
Mencintai seseorang hanya akan melahirkan rasa cemburu, padahal engkau tidak berhak untuk cemburu karena dia bukanlah milikmu. Hanya rasa! Jika hanya rasa, maka semua orang berhak merasakan apa yang engkau rasakan. Bersiaplah sakit hati karena perilaku orang yang engkau cintai.

Bagaimanapun juga, ketika sesuatu itu belum halal dan belum sah menjadi milik kita, (karena memang belum waktunya, atau kita yang belum mampu “membeli”nya), memikirkannya terus menerus hanya akan menyiksa hati, menghabiskan waktu dan tenaga..

Apa yang harus kita lakukan kalau tiba-tiba timbul keinginan untuk memiliki ketika melihat barang bagus, sementara kantong uang masih cekak terbatas?? Solusinya hanyalah melupakannya jauh-jauh.. Sampai kita benar-benar sudah siap “membeli”…

maka, Islam melarang kita memendam hati dalam-dalam terhadap “benda” atau “orang” yang kita sukai, yang kita belum mampu memilikinya (karena ketidakmampuan kita untuk memilikinya).. hal ini hanya akan membuat kita terus berangan-angan, sementara kita padahal belum tentu akan memilikinya suatu saat nanti.. Islam sangat menghargai efisiensi, termasuk efisiensi dalam penggunaan hati.. kalau kita belum saatnya menyerahkan hati sepenuhnya kepada sesuatu atau seseorang, mengapa menghabiskan waktu untuk hal yang tiada guna??

Tidak menuruti perasaan cinta bukannya berarti kita tidak normal. Justru menjaga diri dari segala kemungkinan buruk adalah lebih baik. Simpanlah cintamu untuknya yang memang Allah hadirkan di hadapanmu. Dan, pastinya dihadirkan juga nantinya di depan penghulu.(Hahahahahaaaaaa....) #tepok jidat

Kata kuncinya adalah kemauan yang keras dan konsisiten untuk tidak terbawa hawa nafsu (cinta yang tidak proporsional). Kalau hati kita masih maju mundur (‘bermain’ hati) agak sulit untuk menjaga hati. (maju..mundur...kayak orang bingung mas) #garuk kepala

Tak ada yang dapat menduga kapan cinta itu datang dan tak ada yang tahu pula kapan cinta itu pudar lalu sirnaTak ada pula yang bisa menolak kehadirannya,tak ada pula yang bisa menahan ketika cinta itu sirna. (sirna sudah semuannya...)

Biarkan rasa cinta itu hadir bagai air yang mengalir,namun tetap menjaga hati agar tidak terhanyut pada arus cinta itu. Tempatkan rasa cinta yang hadir sebagai kodratnya tuk berbagi rasa mengasihi dan menyayangi, namun kendalikan rasa cinta dan bukan cinta yang harus mengendalikan hati kita, agar disaat cinta itu pergi hati masih tetap tersenyum dan kekecewaan tak mampu mengoyakkan hati dan perasaan sipemilik cinta

Cinta adalah abadi bilamana yang dicintai adalah hati yang suci, dan kekasih dari mata yang jernih.
“dimanapun kekuasaan cinta timbul, maka kekuatan yang kuat dari kesucian akan menjadi lemah. Adalah mustahil jatuh ke dalam lumpur sementara pakaianmu tetap bersih. Cinta adalah lumpur dan hatimu adalah pakaian yang bersih. Bagaimana mungkin pakaian tetap bersih jika senantiasa berkubang di lumpur.”


“Maka barangsiapa yang meninggalkan sesuatu apapun karena Allah maka Allah ‘azza wa jalla akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang dia tinggalkan tersebut.”

Eh kok berat banget materinnya??  Ada literaturnnya lagi... (*dari berbagai sumber), yaah lagi ingin nulis saja, apakah sedang jatuh cinta?? hmm, nggak juga.. ga mau jatuh ah sakit. Mau nunggu saja... yakin padaNya, (ea..ea..) iseeeng aja sih... tapi emang topiknnya menarik, jadilah lupa ngerjain Rancob *duuh

tapi sebelum saya tidur gombal dulu yuk....hehe (abis ini tuh gombalan buat UP tadi soalnnay pada suruh gombalin gitu, tapi eh bukan disuruh gombal malah disuruh ceramah sama aspraknnya, *kecewa)

Aa tau ga lambang kota pandeglang apa?”apa”--- kalo pandeglang punya lambang daerah badak cula satu, kalo aku punya lambang cinta nyaeta cinta aa di hati ku.... #pingsan, hahahahahaaa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar